Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Zulfikarnain Lubis

| Pendiri jakmas.com | newjurnalis.com |

Sebuah Rintisan Merekonstruksi Sejarah Lokal Balambangan Kuno atau Kab. Banyuwangi Sekarang

Diperbarui: 19 Maret 2024   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thomas Racharto dan Ahmat Zulfikarnain Lubis / Dokpri 

JAKMAS.COM - Balambangan Kuno (Abad XIII - XIV) Diakui, masih ada sesuatu yang terpendam mengenai kehidupan Leluhur Balambangan Kuno dimasa lalu, dan ternyata buku ini mampu memberikan kejelasan hal yang terpendam tersebut yang dinyatakan dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, bahkan dapat memberikan kejelasan terhadap hal-hal yang selama ini terlihat kabur.

Seperti halnya mengenai istilah Kedaton Wetan dan Kedaton Kulon, mengenai siapa itu Bhre Wirabhumi, apa wilayah Balambangan Kuno itu sama dengan wilayah Wirabhumi, dimana letak Kedaton Wetan disampaikan berdasarkan sumber-sumber sejarah yang valid antara lain artefak-artefak, Fitur Lungur, (sumber sejarah materiil), Kakawin Nagara Kartagama, Prasasti-prasasti dan Serat Pararaton, kebanyakan menggunakan sumber sejarah dalam atau dari (sumber Nusantara sendiri), ini luar biasa.

Thomas Racharto mempaparkan "dari artefak-artefak yang sempat saya kumpulkan sejak tahun 1971 sampai hari ini, ternyata memberikan informasi-informasi kesejarahan yang sangat berkat bahwa balambangan selama ini, masih dipahami sebagai sesuatu yang belum lengkap. Buku ini, melengkapi bahwa ternyata abad ke-13 sudah memiliki konstruksi dan struktur yang jelas,detailnya baca bukunya, kami akan memberikan kepada bapak ketua DPW Matra Jawa Timur untuk bisa memahami Balambangan secara utuh, pada tanggal 31 Maret jam 16.00 akan dibuka museum dinamakan Omah sium yang memiliki alur cerita lengkap mengenai belambangan"


Thomas Racharto dan DPW Matra JATIM / Dokpri

Walhasil dari paparan hasil kajian penulis, banyak hal tambahan pemahaman yang selama ini kabur, dan belum pernah didapatkan, menjadi jelas dan menambahkan wawasan pemahaman jatidiri Balambangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline