Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Zulfikarnain Lubis

| Pendiri jakmas.com | newjurnalis.com |

Tari Budaya Panji Satrio Mojopahit Pencak Silat dan Bantengan Menghipnotis Penonton

Diperbarui: 6 Mei 2023   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembukaan Tari tradisional macan dan Bantengan di siang hari


Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (6/05/23. Dalam sebuah pertunjukan yang memikat hati dan menghipnotis penonton, tari budaya Jawa telah mengukir prestasi gemilang dengan memperkenalkan kecantikan dan keanggunannya kepada dunia. Tarian yang kaya akan nilai-nilai budaya ini membuktikan bahwa warisan budaya Jawa tetap hidup dan berkembang pesat di era modern ini.

Tari Panji Satrio Mojopahit telah menjadi simbol identitas budaya yang kaya bagi masyarakat Jawa dan Indonesia secara keseluruhan. Dengan gerakan yang halus, kostum yang indah, dan musik yang menghanyutkan, tari budaya Jawa berhasil menggambarkan keelokan serta filsafat hidup yang mendalam.

Dalam beberapa tahun terakhir, tarian Panji Satrio Mojopahit telah menarik perhatian nusantara. Pertunjukan-pertunjukan yang mengagumkan telah dilakukan di berbagai seni dan panggung nusantara. Para penari yang mahir memadukan gerakan lembut dengan ekspresi yang kuat, menciptakan gambaran visual yang memukau dan menyentuh hati penonton di seluruh dunia.

Senior seni pencak silat dan tari Bantengan memberikan doa perlindungan / benteng keselamatan dari roh jahat

Tidak hanya itu, tari budaya Jawa juga menjadi inspirasi bagi banyak seniman dan koreografer Nusantara. Mereka tertarik untuk belajar dan menggali lebih dalam mengenai keindahan dan kompleksitas tarian ini. Beberapa pertunjukan kolaboratif antara seniman pencak silat Jawa dengan seniman bantengan, seni pencak macan lain telah menghasilkan kreasi yang unik dan inovatif.

Tari budaya Panji  Satrio Mojopahit Jawa juga berperan penting dalam memperkenalkan budaya Jawa kepada generasi muda. Banyak sekolah dan lembaga pendidikan yang ingin mengikuti di luar sekolah bahkan menyertakan tari budaya Jawa di luar kurikulum seni mereka. Hal ini memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mempelajari dan menghargai kekayaan budaya nenek moyang mereka.

"Kami sangat bangga dengan kesuksesan tari budaya tari Panji Satrio Mojopahit dalam mencuri perhatian antusias masyarakat," ujar pakde tri sujoko, seorang pengamat budaya Jawa. "Ini adalah bukti bahwa warisan budaya kita memiliki daya tarik universal dan mampu menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang."

Di pimpin langsung serta pengurus Panji Satrio Mojopahit 

Tidak hanya di panggung nusantara, tari budaya Jawa juga tetap hidup dan berkembang di tingkat lokal. Berbagai kelompok tari budaya Jawa terus aktif melakukan latihan dan pentas di berbagai acara tradisional maupun modern. Mereka berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Jawa agar tetap hidup dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Panji Satrio Mojopahit ( Seni pencak silat dan Bantengan ) merupakan simbol keindahan, keanggunan, dan kearifan lokal yang tak ternilai harganya. Melalui tarian ini, masyarakat Jawa dan Indonesia secara luas dapat mengenang dan warisan budaya yang menjadi bagian integral dari identitas mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline