Seraut wajah teduh itu sekelebat lewat di depan mata. Ketika saya sedang merangkai kata. Saya baru tersadar, sudah sebulan ini tak menengok pusaramumu. Ibu kangen? Mungkin iya. Kangen dengan doa anaknya. Saya pun terpaksa membatalkan banyak janji. Gagal menemani si anak menonton Avatar. Istri pun terpaksa pergi sendiri ke resepsi pernikahan tetangga. Kecewakah mereka? pasti. Tapi saya tak peduli. Kerinduanku pada ibu telah mengalahkan segalanya. Karena ketika di depan pusaramu, aku merasa damai. Seperti kedamaian ketika dulu kau mendekapku. Ibu.... Maafkan Aku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI