Lihat ke Halaman Asli

Kamaluddin

Mahasiswa Pasca Sarjana Ekonomi Trisakti dan Sekertaris Wilayah Forum Santri Nasional Sulawesi Tenggara

Filsafat Bhaskar, Filsafat Jalan Tengah

Diperbarui: 29 November 2019   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: bsuphilosophyconfe.wixsite.com

Filsafat merupakan bapak dari ilmu pengatahuan untuk mencapai sebuah kebijaksanaan, sehingga sebagai bapak dari ilmu pengetahuan filsafat itu sendiri telah melahirkan para filosofis hebat yang telah berfilsafat yang dimulai dari sejak filsafat kuno hingga sampai pada filsafat modern.

Perkembangan cara pandang untuk mencapai kebijaksanaan atau filsafat telah memiliki cara berbeda-beda yang dipengerahui oleh zaman dari para filsuf yang melahirkan cara itu. Perkembangan zaman filsafat itu sendiri dibagi mencadi dua yakni filsafat klasik dan filsafat modern.

Filsuf atau filsafat klasik yang memiliki cara pandang yang berbeda untuk mencapai sebuah kebijaksanaan yakni dengan cara melakukan pencarian terhadap yang benar dan jalan hidup yang layak untuk dijalani. Berbeda dengan filsafat klasik, filsafat modern memiliki cara pandang bahwa untuk mencapai sebuah kebijaksanaan seseorang harus berfikir dengan argumen-argumentasi  untuk mendapatkan sebuah ke simpulan yang diinginka.

Cara pandang pada filsafat klasik dan modern untuk mencapai kebijaksanaan dirasa sudah tidak sesuia dengan realita yang ada sehingga melahirkan kritikan atau cara pandang baru untuk mencapai sebauh kebijaksanaan. Roy Bhaskar merupakan filsuf yang mengkritik terhadapat cara para filsuf klasik dan modern dalam mencari sebuah kebijaksanaan, sebab Bhaskar memandang bahwa pencarian terhadapat yang benar dan jalan hidup yang layak harus diberangi dengan argumentasi sehingga melahirkan sebuah kesimpulan yang benar pula.

Roy Bhaskar datang sebagai warna baru dalam di dunia perfilsafatan, sebab Bhaskar hadir sebagai jalan tengah antara filsafat klasik dan modern, Bhaskar menggabungkan cara filsafat modern dan klasik dalam mencari sebuah kebijaksanaan. Bhaskar hadir dalam dunia filsafat bukan hanya menggabungkan filsafat klasik dan modern, tapi Bhaskar juga mengkritik filsafat barat yang selama ini dipakai sebagai rujukan oleh para filsuf atau guru besar dan cendikiawan dalam mengajar di universitas diseluruh dunia.

Bhaskar memandang bahwa filsafat barat merupakan sampah filsafat, karena telah merusak cara berfikir orang-orang dalam mencari kebijaksanaan dan kebenaran. Sebab dalam fislafat barat para filsuf hanya menggunakan Epistimologi dan mereduksi ontologi dalam mencari kebijaksanaan dan kebenaran.

Dan cara yang digunakan para filsuf barat itulah yang diajarkan didalam dunia kampus diseluruh dunia. Jika para filsuf barat hanya menggunakan epistemologi atau pengetahuan dan mereduksi ontology dalam melihat sesuatu atau mencari kebenaran tentang sesautu itu merupakan sesuatu kegagalan dalam berfilsaat. Sebab pengetahuan seseorang itu tidak ada yang absolut atau benar. Jika pengetahuan seseorang tidak ada yang absolut maka seharusnya para filsuf itu menggunkan ontology untuk mencari sebuah kebenaran.

Roy Bhaskar tidak hanya mengkritik cara filsafat barat dalam mencari kebenaran tetapi juga Bhaskar mengkritik ketidak singkronan cara berfikir filsuf barat dengan realita kehidupnya. Ketidaksingkronan antara pemikiran dan realita para tersebut diakibatkan karena para filsuf tersebut hanya menggunakan epistomologi dan mereduksi ontology. 

Salah satu contoh pemikiran barat yang tidak singkron dengan realita adalah pemikiran Friedrich Nietzche yang mengatakan bahwa '' Kebenaran adalah Ilusi", Nietzche melakukan inkonsisten dengan apa yang dia ketakan sebab dia mengatakan kebenaran adalah ilusi tapi dia masih berada pada posisi tempat dia mengatakan kebenaran adalah ilusi.

Bhaskar hadir untuk meluruskan cara berfikir yang digunakan para filsuf modern dan membuang sampah-sampah pemikiran filsafat modern yang dapat menyesatkan dalam mencari pengetahuan, ilmu serta Bhaskar menggabungkan kembali antara filsafat dan agama, filsafat dan ilmu yang telah dipisahkan oleh para filsuf modern.

Critical Realism yang dikembangkan Bhaskar muncul sebagai suatu filsafat ilmu sehingga membuatnya harus memiliki pilar sebagai salah satu syarat dia katakana sebagai sebuah filsafat ilmu, dalam filsafat critical realism yang dikembangkan oleh Bhaskar terdapat tiga (3) pilar yakni Ontologis, Epistemologi dan Rasionalitas Judgemental.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline