Sumber: Photo Montase by CakImamSuwandi
Kenapa Orang Beragama Sensitif dan Gampang Marah !
oleh Imam Suwandi, S.Sos.
Dari insiden pengeroyokan Ade Armando dalam aksi demo mahasiswa BEM SI 11 April 2022 saya melihat ada fenomena yang berbeda saat menonton berita di media mainstream maupun sosial media. Kenapa orang-orang yang memeluk agama yang fanatik lebih mudah tersulut emosinya dan marah-marah? sehingga mereka dijuluki sumbu pendek.
Bahkan ada tindakan yang justru mencoreng citra dari agama yang dianutnya. Padahal agama selayaknya menjadikan umat lebih sabar, saling menghormati dan toleran.
Kenapa pada praktik di lapangan justru ada yang malah lebih arogan dan merasa paling benar hingga memaksakan orang lain dengan dirinya ?
Ternyata, gejala sosial tersebut sudah pernah diteliti oleh pakar/ilmuwan lho...
Menurut penjelasan dari Dr. Fahruddin Faiz dalam MJS Channel (Youtube) Episode 327 Ngaji Filsafat berjudul Perspektif Tentang Agama, William James - Agama (Perspektif Psikologi) menjelaskan bahwa seorang filsuf bernama William James kelahiran Amerika 11 Januari 1842 telah menemukan penyebab kenapa sih orang beragama itu cenderung sensitif dan suka marah dalam penelitiannya.
Berikut ini beliau mendefinisikan tentang apa itu agama:
"The feeling, act and experiences of individuals in their solitude, so far as they apprehend themselves to stand in relation to whatever they may consider devine."(William James - Filsuf)
Artinya: