CakImamSuwandi, Jakarta: Kebakaran melahap rumah mewah di jalan H. Soleh 1, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (17/5/2015). Aku baru tahu setelah tetangga sedang membicarakannya. Tanpa banyak berfikir aku langsung mengambil camera dan tongkat narsis ke tkp.
Menurut keterangan saksi, api terlihat sejak pukul 10.30 WIB di lantai dua yang difungsikan sebagai gudang penyimpanan topi.
Aku langsung mengaktifkan camera dan oncam untuk melakukan Live on Tape Report menggunakan tongsis. Banyak orang yang melihatku saat melakukan report. Mungkin mereka melihat cara reportase yang tidak biasa. Karena biasanya reporter pasti direkam oleh cameraman.
Namanya juga peristiwa, sebagai journalist tv kita harus siap dengan segala kondisi. Setiap hari saya siap dengan camera mini (handycam) untuk merekam setiap peristiwa yang datangnya tidak pernah kita duga. Inilah golden moment, yang tidak semua jurnalis mendapatkannya. Nilai berita tersebut akan lebih kuat jika kita bias merekam saat peristiwa sedang berlangsung.
Selain oncam dengan tongsis, sayapun melengkapi laporan dengan wawancara beberapa narasumber dan korban. "Lantai dua itu tempat penyimpanan topi, untungnya tidak ada karyawan waktu kebakaran" jelas Yurni penghuni rumah.
Dalam insiden tersebut, sebanyak 6 mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Petugas mengaku kesulitan masuk ke lokasi kebakaran karena jalan di sekitar lokasi dipenuhi warga yang ingin menyaksikan kebakaran.
"Kami mendapat laporan kebakaran sekitar pukul 11.00 WIB dan segera mengirim mobil pemadam ke lokasi jalan Alfalah 1 RT 09 RW 03 rumah bapak Nurdiahadi," ujar Jaka, petugas pemadam kebakaran yang mendata tkp.
Sebenarnya saya tidak terbiasa oncam, namun keadaan yang menuntut saya harus biasa oncam saat meliput peristiwa. Apalagi saya bekerja di media televisi. Memang ada kelemahan secara teknis. Namun, nilai jurnalistik lebih utama ketimbang masalah teknis yang terus diperdebatkan.
Lihat Youtubenya: Kebakaran Gudang Topi