Lihat ke Halaman Asli

Hadi Saksono

TERVERIFIKASI

AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Debat Pilpres Tanpa Penonton Langsung, Mengapa Tidak?

Diperbarui: 27 Januari 2024   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Kompas.id/Hendra A Setyawan.

Sebagai bagian dari seluruh rangkaian gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pada 4 Februari mendatang akan dilaksanakan debat oleh KPU, yang kembali akan mempertemukan tiga calon presiden peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, serta Ganjar Pranowo.

Yang menarik, menjelang debat yang kelima, atau menjadi penutup dalam rangkaian debat capres dan cawapres ini, juga diiringi dengan isu debat yang membahas 8 tema utama ini akan digelar tanpa kehadiran penonton.

Adalah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menyebut perilaku para pendukung capres dan cawapres selama berlangsungnya empat kali debat sebelumnya, menjadi catatan serius.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, seperti dikutip Kompas.com pada 24 Januari lalu mengatakan, polah tingkah para pendukung kandidat yang hadir langsung di lokasi selama berlangsungnya debat sudah dalam tahap mengganggu kondusivitas acara debat.

"Catatannya noise. Suporternya terlalu noise, bahkan cenderung mengganggu," ujar Rahmat Bagja.

Salah satu pelanggaran yang selalu berulang pada setiap penyelenggaraan debat capres maupun cawapres, yang juga menjadi perhatian khusus Bawaslu, adalah terkait perilaku penonton yang meneriakkan yel-yel dukungan. Menurut aturan, para suporter diberikan waktu untuk meneriakkan yel-yel jelang jeda iklan ketika suatu segmen berakhir.

Namun yang terjadi, sejak debat pertama hingga keempat, para suporter selalu meneriakkan yel-yel setelah jagoannya masing-masing selesai bicara, hingga harus berulang kali ditertibkan oleh moderator.

Menurut Bagja, hal ini seharusnya menjadi evaluasi menjelang debat kelima mendatang.

Tak hanya yel-yel, Bagja juga menyoroti tingkah sejumlah suporter yang berkomentar ketika lawan debat kandidat yang didukungnya sedang berbicara.

"Yang kita pengin kan perdebatannya, bukan sahut-menyahut suporter. Itu di rapat umum sajalah kalau begitu, bukan di debat," ujar Bagja. Karena itulah, Bawaslu sempat mengapungkan usulan agar debat kelima diselenggarakan tanpa kehadiran penonton atau pendukung kandidat capres-cawapres.

Namun usulan tersebut seolah bertepuk sebelah tangan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 25 Januari lalu menyatakan debat kelima Pilpres 2024 tetap dilaksanakan denga kehadiran penonton.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline