Lihat ke Halaman Asli

Hadi Saksono

TERVERIFIKASI

AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Ketika Parodi Sinetron Terancam Dibawa ke Ranah Hukum

Diperbarui: 8 Juli 2023   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menonton televisi. (Sumber: Freepik.com) 

Akhir-akhir ini, saya termasuk jarang menyaksikan tayangan sinetron di televisi. Paling sesekali saya menyaksikan pemutaran ulang (rerun) sinetron Si Doel Anak Sekolahan di layar RCTI pada siang hari saat rehat kerja. Entah mengapa, sinetron yang satu itu tetap menarik untuk disaksikan meski sudah diputar berulang kali.

Namun beberapa hari lalu, ramai dibahas oleh beberapa akun shitposting di media sosial, soal pernyataan stasiun televisi Indosiar terkait hak cipta. Saya penasaran dan mencoba mencari tahu unggahan yang sebenarnya lewat akun Instagram resmi Indosiar.

Dan ternyata ada sebuah pinned post yang berisi peringatan keras soal penyalahgunaan logo dan program (acara), termasuk yang diunggah dan beredar di media sosial.

"Sehubungan dengan maraknya penggunaan tanpa izin dan penyalahgunaan logo dan program Indosiar di berbagai sosial media, dengan ini diumumkan bahwa logo, simbol, motto, dan program (termasuk tetapi tidak terbatas pada judul, nama peran, cuplikan program) dan semua hak untuk menggunakannya adalah milik eksklusif Indosiar,"

"Indosiar melarang setiap penggunaan hak kekayaan intelektual milik Indosiar tanpa izin sebelumnya, baik untuk kepentingan pribadi maupun dipublikasikan di berbagai media termasuk sosial media,"

"Dalam hal masih ditemukan pelanggaran, Indosiar akan menempuh jalur hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku."

Kanal berita liputan6.com -- yang notabene terafiliasi dengan Indosiar -- memberi penjelasan tentang penyebab terbitnya pernyataan keras tersebut. Tetapi dalam hal ini, alih-alih mengutip pernyataan dari manajemen Indosiar, namun hanya mengambil pernyataan dari warganet.

"Mungkin karena udah kelewatan sih nyeleneh banget & seringnya mengarah ke porno, mana editannya kaya beneran plus pake logo asli. Pas belum serame ini soal parodi juga gue kira ada yang asli ternyata cuma parodi, kan bahaya takut disangka beneran," cuit @eIega*** yang dikutip liputan6.com.

Karena tidak ada penjelasan resmi dan rinci dari manajemen Indosiar soal peringatan tersebut, saya coba menelusuri mengapa bisa muncul pernyataan soal hak eksklusif tersebut.

Rupanya ini bermula dari sinetron lepas/FTV yang bertema motivasi ataupun hikmah kehidupan, yang belakangan menjadi salah satu program andalan Indosiar. Beberapa judul dan cerita dalam FTV tersebut cenderung memiliki pola judul atau tema yang hampir sama, yakni kesuksesan seseorang yang pernah mengalami masa kelam dalam hidupnya, lalu bangkit dari keterpurukan dan akhirnya menggapai sukses.

Nah, belakangan -- dari yang saya perhatikan di sejumlah unggahan pada akun-akun shitposting -- banyak kisah dalam FTV di Indosiar tersebut yang menggambarkan si tokoh yang menjadi 'wiraswastawan' yang berkeliling menjajakan barang atau jasanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline