Maaf kalau judulnya berbau 'clickbait'. Namun nyatanya FIFA sudah menjatuhkan sanksi bagi pelaku sepak bola Indonesia. Tapi tenang, ini bukan sanksi yang terkait batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pada tahun ini.
Ya, Federasi Sepak Bola Dunia itu kemarin mengumumkan telah menjatuhkan sanksi pada Presiden Klub Persikabo 1973, Bima Wirjasoekarta, berupa larangan beraktivitas di lingkungan sepak bola selama dua tahun. Bima juga dijatuhi sanksi denda 10.000 Franc Swiss, atau setara sekitar Rp164,5 juta.
Dalam surat FIFA yang dikutip Antara, FIFA menyatakan "Dewan Kehakiman (Kode Etik) melarang Presiden Klub Tira Persikabo Mr Bimo Wirjasoekarta untuk berpartisipasi dalam aktivitas terkait sepak bola dengan durasi dua tahun (ditangguhkan untuk masa percobaan selama tiga tahun). Setelah dinyatakan bersalah karena melakukan tindakan intimidasi, pemaksaan, ancaman, dan mengeksploitasi seorang pemain. Dewan Penghakiman juga menjatuhkan denda sebesar 10.000 franc Swiss (sekiraRp 164,5 juta) kepada Tuan Wirjasoekarta," lanjut pernyataan FIFA.
Sama seperti saat mengeluarkan rilis pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, FIFA juga tak menyebut alasan pasti pemberian sanksi kepada Bima dalam surat keputusannya.
Namun jika melihat pasal-pasal yang disangkakan kepadanya dalam Kode Etik FIFA 2023, yakni Pasal 24 (Perlindungan fisik dan integritas mental), Pasal 26 (Pelecehan berdasarkan posisi), dan Pasal 14 (Tugas-tugas umum), sanksi FIFA diduga kuat dijatuhkan usai sebelumnya terjadi perselisihan antara Persikabo 1973 dengan salah satu mantan pemainnya, Alex Goncalvez.
Konflik bermula ketika Persikabo memotong gaji Alex pada musim kompetisi 2020 karena Liga 1 tak berjalan akibat pandemi Covid-19. Namun pemain asal Brasil itu tak setuju dan mengajukan gugatan ke Badan Penyelesaian Sengketa (DRC) FIFA. Alex juga berkeluh kesah soal polemik yangh menimpanya di media sosial.
Persikabo sempat melaporkan mantan pemainnya itu kepada kepolisian. Dan kasus ini pun menjadi perhatian FIFA dan Asosiasi Pesepakbola Profesional (Fifpro). Bahkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro juga tak luput memantau perkembangan kasus ini.
Pada Desember 2021, perselisihan antara Persikabo berakhir dengan kesepakatan damai yang dimediasi oleh PSSI. Dan kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan dan tidak melanjutkan proses hukum. Namun pada 4 April 2023 lalu, FIFA lantas menrilis pernyataan yang disahkan oleh Komite Etika Independen yang menjatukan sanksi pada Bima Wirjasoekarta.
"Sebagai klub profesional, kita ikuti saja proses hukum yang berjalan. Bahkan kita juga telah mempertimbangkan upaya banding di Badan Arbitrase Internasional, jika memang nanti ada putusan tetap," tegas Bima seperti dikutip Kompas.com
Sanksi yang dijatuhkan pada insan sepak bola Indonesia ini semestinya menjadi perhatian bagi para pemangku kepentingan sepak bola lainnya. Meskipun sanksi yang dijatuhkan FIFA tersebut hanya di level klub, namun tentu tidak bisa dianggap remeh.
Ingat, sanksi ini dijatuhkan pada saat persepakbolaan Indonesia dalam sorotan FIFA, usai pembatalan penunujukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun ini.