Lihat ke Halaman Asli

Cak Bro Cak Bro

Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Setia Menuggu

Diperbarui: 1 Maret 2023   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diremang senja malam
Seorang diri mematung,
Menunggu seseorang
Menyibak lembayung.

Terlihat gemericik air,
Di saluran mengalir.
Benih rindu mengukir,
Dihatinya mengulir.

Sambil mengaca diri
Di telaga nan sunyi,
Ternampak rambut
Yang telah memutih.

Setiap jelang sabtu,
Kenakan baju biru.
Menuju stasiun tugu,
Ia selalu menunggu.

Stasiun yang kini
Mulai gelap gulita,
Seiring waktu
Melewati senja.

Namun dia tetap
Setia menunggu,
Tak bergeming
Lewati waktu.

Stasiun kereta telah
jadi rumah hantu,
Karena sudah ada
Stasiun yang baru.

Hingga datang
Si cucu nan mungil,
Dengan ayahnya
Datang menghampiri.

Kakek marilah
Kita mau pulang,
Karena waktu
Telah lewat petang.

Nenek pasti batal
Datang kemari lagi,
Masih ada urusan
Dan sibuk sekali.

Si cucu menggamit
Tangan kakeknya,
Dibimbing menuju
Mobil ayahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline