Lihat ke Halaman Asli

Cak Bro Cak Bro

Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Pemimpin Stratejik: Keterbatasan Wewenang Atasi Masalah Kompleks

Diperbarui: 9 Februari 2023   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ILUSTRASI | Foto: papua.antaranews.com

  • Petugas Pos Perbatasan dan Pasir

Suatu hari seorang komandan di derah Pos Perbatasan Wilayah mendapat telegram rahasia dari kantor Pusat berupa info rahasia bahwa agar berhati-hati karena negara tetangga akan melakukan penyelundupan barang. Kemudian sang Komandan segera menginstruksikan kepada anak buahnya agar memperketat pengawasan pada pos lintas batas.

Beberapa hari kemudian, di Pos perbatasan melihat puluhan motor membawa semacam karung di kedua sisinya minta ijin untuk melewati wilayah ke negara seberang. Rombongan motor tersebut kemudian dihentikan oleh petugas dan bertanya, "apa yang kalian bawa?", dan mereka menjawab, "kami membawa pasir".

Segera beberapa petugas memeriksa satu persatu, dengan menusuk-nusuk tumpukkan pasir tersebut dan hasilnya nihil karena tidak ada benda-benda di dalamnya yang diduga sebagai barang selundupan. Demikian hari berikutnya, selalu ada rombongan puluhan sepeda motor dengan karung berisi pasir meminta ijin untuk melintas menuju negeri seberang. 

Melihat kejadian aneh tersebut, sang Komandan kali ini menginstruksikan agar meningkatkan pemeriksaan secara seksama. Kali ini jika datang rombongan sepeda motor, pemeriksaan tidak hanya pada karung yang berisi pasir, namun juga diperiksa setiap bagian bodi motor yang mungkin memiliki ruang untuk menyelundupkan barang, termasuk menggeledah pakaian dan tubuh mereka. 

Namun hasilnya tetap sama, mereka tidak mendapatkan barang yang dicurigai sebagai barang penyelundupan. Hal ini membuat komandan putus asa dalam mengatasi masalah tersebut. Walaupun komandan tersebut sudah melaporkan hasilnya ke kantor pusat, namun ia tak berani bertanya arahan dan tindakan lanjut apa yang harus dilakukan.

Kejadian pun berlalu begitu saja hingga berbulan-bulan dan tidak ada perkembangan yang berarti, hanya ada puluhan pengendara motor yang membawa karung berisi pasir. Hingga menginjak berlalu satu tahun, tiba-tiba datang pimpinan pusat beserta rombongan dengan membawa surat perintah agar segera mencopot jabatan Komandan Perbatasan dan seluruh petugasnya karena dianggap lalai melaksanakan kewajiban. 

Apa isi surat perintah tersebut dan alasan penggantian personal di pos perbatasan?. Ternyata alasannya adalah kelalaian komandan dan petugas pos perbatasan yang telah membantu negara tetangga berhasil melakukan reklamasi pantai dan memperluas wilayah dengan mengimpor pasir tanpa dikenakan bea masuk atau pajak apa pun!!.

 

  • Perbedaan Kewenangan Pemimpin dan Manajer 

Apa hikmah dari kejadian tersebut dan mengapa petugas beserta komandan dianggap memiliki kesalahan?.  Pastinya kita akan memiliki persepsi yang berbeda pula. 

Komandan pos perbatasan telah melakukan sesuai dengan tugas karena telah lakukan pemeriksaan sesuai prosedur karena instruksi surat telegram tidak dinyatakan secara jelas apa yang dimaksud dengan barang selundupan. Tetapi disisi lain, hukuman tersebut ditetapkan untuk mempertanggungjawabkan atas dampak yang terjadi. Bagaimana pun mereka dianggap telah melalaikan kewajiban dalam menjaga agar tidak terjadi penyelundupan barang di wilayah perbatasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline