Lihat ke Halaman Asli

Cak Bro Cak Bro

Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Jerihmu Tak Dihargai

Diperbarui: 28 Januari 2023   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bilur peluh jadi meluruh,
Telapak tangan melepuh.
Tiada lagi kata keluh,
Gulati tanah tuk dibasuh.

Musim semi telah dilewati,
Rerumputan harus disiangi.
Tersembul bulir padi memutih,
Tersenyum rezeki yang dinanti.

Panas terik tak diperduli,
Hasil panen mulai ditumpuki.
Burung kenari ikut bernyanyi,
berjejer karung panen berdiri.

Namun kau merasa sedih,
Hasil jerihmu tak dihargai.
Mengapa kala panen tiba,
Harga tak sepadan jerih payah.

Anaknya selusuri di media informasi,
Cari tahu penyebab yang terjadi.
Bukan saja impor patut disalahi,
Masyarakat kini mulai tak suka nasi.

Telapak tangan mulai melepuh,
Belum juga menjadi sembuh.
Namun kau tetap saja bertahan,
Karena keluarga butuh makan.

Bekasi, 14/1/23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline