Kopiku pahit,
Terminum sedikit.
Mencecap rasa,
Teringat penggoda.
Kopiku manis,
Terminum habis.
Saran tak digubris,
Kecewa teriris.
Kutuang secangkir,
Bayangan terukir.
Coba membuka tabir,
Terucap manis dibibir.
Senja mulai merona,
Keresahan bergelora.
Terbayang peristiwa,
Sesal jadi membahana.
Lembayung mulai redup,
Jalan pun jadi tertutup.
Rintih terdengar sayup,
Batin luka tak terkatup.
Perlahan angin mendesir,
Seolah ingin membuka tabir.
Temaram mulai merayap,
Misteri silam tak terungkap.
Kureguk kopi pahit,
Mengurangi rasa sakit.
Duka lara seolah bersuit,
Nestapa jadi terungkit.
Kopiku tersisa ampas,
Emosi mulai terhempas.
Menenang diri dalam kebisuan,
Memejam mata di peraduan.
Bekasi, 26/12/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H