*Renungan kita*
Jelang akhir tahun mungkin cukup bagus buat refleksi diri atas kisah motivasi di bawah ini...
********
Seorang santri kritis berkata pada Kyai, " mulai hari ini saya tak mau lagi sholat dan ikut ceramah, percuma kyai !!".
Semua kaget memandangnya terkecuali sang Kyai tersenyum, " kenapa kamu berpendapat begitu?".
Santri kritis, "saya lihat banyak orang beribadah tetapi masih ada yang menghujat atau berperilaku buruk.. Dengar ceramah tapi masih sibuk dengan HP-nya atau ngobrol dengan teman2nya, bercanda... Bahkan ada yg terlihat alim di masjid tapi kelakuannya diluar masih buruk, berarti ada yg salah dengan cara ibadah kita..!!"
Sang kyai tersenyum, " baiklah, mulai besok kamu setiap hari bawa segelas air penuh ke mesjid selama seminggu dan tak usah membantah, minggu depan ceritakan hasilnya pada saya".
Minggu berikutnya dalam kumpulan majelis, sang kyai bertanya pada santri kritis, "Nah apakah ada air yang tumpah saat kamu ke mesjid?". Santri kritis dengan bangga menjawab " Tidak Kyai, saya membawa dengan hati-hati.. Hingga saya kembali ke asrama setiap hari."
Sang kyai bertanya lagi, " Lantas apa yang kamu lihat di mesjid, adakah orang yang bermain HP atau ngobrol saat dengar ceramah atau lihat kelakuan mereka diluar sana?".
Santri kritis menjawab ragu, " hmmh.. Dalam seminggu saya tak perhatikan Kyai, saya khan ditugasi bagaimana agar air dalam gelas yang dibawa tak boleh tumpah sedikitpun.."
Sang kyai kembali berkata, " tugas itu adalah jawaban dari pertanyaan kritismu... Ketika kamu sibuk dan fokus pada dirimu, kamu tak sempat lagi perhatian atau mencampuri urusan orang lain... Itu prinsip ibadah, fokus dan khusyu lah pada diri sendiri. Keusilan atau mencampuri urusan orang lain yg tak perlu itu lah yang telah mengotori jiwamu dan merasa paling suci dan benar daripada orang lain"
******
Semoga cerpen di atas dapat kita ambil hikmahnya. Terkadang kita disibukkan oleh hal-hal yang tidak bermanfaat yang mengotori jiwa, kadang kita merasa benar dan duci dibandingkan orang lain.