#PuisiKata
*Merindu Kasih*
Kupagut angin sapuan,
Tuk redam kerinduan.
Lambai menari sebuah wajah,
Menyaput tidurku belalak mata.
Percikan sang embun,
Tak bisa menyapa aku.
Memilir sang bayu,
Menyelinap dalam selimutku.
Ku tak beranjak dari peraduan,
Walau kokok ayam bersahutan.
Selusup cahya mentari di jendela,
Ikut menggoda agar kuterjaga.
Kurapatkan kembali kelopak mata,
Lantar belum tuntas tidur yang melena.
Semalaman tak berkejap mata,
Melamunkan wajah jauh disana.
Jelang malam saat diperaduan,
Pengantar tidur kita bercerita.
Tentang kisah melewati masa,
Asmara silam memang tak terlupa.
Idih kasih...
Baru beberapa hari pergi.
Tapi kerinduan kenapa meninggi,
Laksana jejaka yang merindu kasih.
Dalam usia menjelang renta,
Kami bertahan tuk tetap bermanja.
Walau sebatas dekapan terlupa,
Tidur berdampingan saling berlena.
#Bekasi, Akhir November 2021#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H