Seri 2. Pengambilan Keputusan Stratejik : Pentingnya Pengendalian Emosi Agar Tercapai Negosiasi Yang Efektif
Oleh : Subroto
- PENGANTAR
Sebagai lanjutan dari artikel sebelumnya (artikel yang berjudul "Pentingnya Mengenal Emosi Bagi Pemimpin" ), sekedar mengingat terdapat dua kisah yang berbeda yang menceritakan tentang kisah antara negoisasi yang berhasil dan gagal.
Negoisasi merupakan pertemuan antara kedua belah pihak yang memiliki misi atau kepentingan, dimana akan menghasilkan suatu kesepakatan dari salah satu diantaranya kepentingan tersebut atau keduanya.
Dalam kisah negoisasi yang terjadi pada Camp David, Presiden Carter pandai memanfaatkan emosinya sehingga menghasilkan kesepakatan dengan baik. Namun pada kisah yang lain, sang direktur yang terlalu sombong dan percaya diri, tidak pandai memanfaatkan emosinya, selain terjadi kegagalan dalam kesepakatan bahkan justru berdampak buruk baginya.
- PARADIGMA TENTANG EMOSI
a) Emosi tidak dapat dihilangkan
Kita tidak bisa menghilangkan emosi seperti kita menghilangkan pikiran yang terjadi dalam diri kita. Setiap hari kita mangalami berbagai perasaan baik rasa bahagia atau sedih, frustasi atau optimis, sakit atau senang, dsb.
Sangatlah tidak bijak mematikan emosi yang justru akan berdampak tidak baik atau akan mempersulit diri kita. Justru adanya emosi tersebut akan memberikan informasi tentang hal-hal penting. Adanya emosi tersebut akan membuat kita lebih fokus terhadap apa-apa yang penting bagi orang lain.
b) Tidak berguna mengabaikan emosi
Mengabaikan emosi yang terjadi baik pada diri kita atau orang lain sangat membahayakan, karena emosi akan selalu datang dan mempengaruhi kita. Mungkin kita bisa mengabaikan emosi, tetapi emosi tidak pernah mengabaikan kita.