Lihat ke Halaman Asli

Cak Bro Cak Bro

Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Kala Usia Beranjak Senja

Diperbarui: 16 Juli 2022   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Usiaku beranjak lewati setengah abad,
garam kehidupan telah terbabat.
Bisa bedakan pahitnya kopi dan kehidupan,
walau kondisi belum bisa dianggap mapan.

Kuharap hidupku terus berlanjut,
bukan sekedar ingin tetirah di usia lanjut.
Karena hidup harus bisa bermakna,
dengan berkarya di segala suasana.

Kini banyak teman yang sudah parkir dari kehidupan,
mengisi lembaran baru dengan ragam kegiatan.
Tapi banyak pula yang mengeluh tak berketentuan,
seolah merasa apkir dan mengeluh tidak karuan.


Masa pensiun hanya titik pijak sekedar jeda,
di sekeliling kita butuh kehadiran tuk berkarya.
Banyak cara untuk mengisi hidup di hari tua,
kunjungi kawan atau temani cucu penuh canda.

Jangan paksa diri kembali bekerja mencari nafkah,
Dengan alasan agar penerus generasi tidak kekurangan.

Berapa pun yang kita miliki pasti tak cukup mapan, 

ingatlah bahwa hidup, rezeki, jodoh dan mati sudah ada ketentuan.


Hendaknya hidup harus selalu disyukuri,
atas nikmat  yang selalu Tuhan beri.
Jangan iri dengki dan merasa kekurangan,
karena kekayaan bukan ukuran kebahagiaan.

#RenunganDiri

Bekasi,  Medio Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline