Lihat ke Halaman Asli

Cak Bro Cak Bro

Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Aroma Hirup Secangkir Kopi

Diperbarui: 14 November 2021   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seketika dingin menulang rusuk,
Terbangun dan tertegun mahsyuk,
Melirik jarum Jam penunjuk.
"Ach..terlalu dini terbangun",
Tarik selimut seraya merutuk.

Perlahan semilir angin menyelinap,
Gorden tersibak menyapa pagi gelap.
Terkesiap ku lirik jam sambil menguap,
Cepat sekali jarum jam berdetak,
Nyatanya mendung menjadi suasana gelap.

Hempaskan selimut terjatuh di lantai,
jalan bergontai menuju kamar mandi.
Maafkan Tuhanku terlambat absen pagi ini,
Semalam sibuk depan laptop tuk mencurah hati.

Guyuran air disekujur tubuh saat mandi,
Tak juga bisa bukakan kelopak mata ini.
Ingin rasanya ke peraduan kembali,
Karena tidur belum terbalas pagi ini.

Tetiba kelopak mata terbuka nanar,
Aliran darah bergolak dan berbinar.
Kini ku sambut mendung pagi tak menyinar.
Siap tuk ke kantor dengan semangat gelegar.

Adakah yang tahu penyebab pagi misteri,
Yang rubah suasana pagi begitu cepat sekali?
Pastinya ada sesuatu yang jadi sensasi pagi,
Ternyata jawaban adalah.....
Dari aroma hirup secangkir kopi.

#Bekasi, MenantiPagiDenganSecangkirKopi#




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline