Lihat ke Halaman Asli

Cak Bejo

Menembus Batas Menguak Yang Tersembunyi

LDII: Hari Kesaktian Pancasila Perkuat Persatuan

Diperbarui: 1 Oktober 2024   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Umum LDII, KH Chriswanto Santoso menyampaikan pesan penting.(Dok.Pribadi/kim)

Ketua Umum LDII, KH Chriswanto Santoso, menegaskan bahwa Hari Kesaktian Pancasila adalah momentum penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi telah terbukti mampu memayungi keberagaman suku, agama, dan golongan, serta menjadi benteng dari ancaman ideologi asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa.

Jakarta (1/10)--- Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen bersejarah dalam memperkuat persatuan bangsa Indonesia yang beragam. Menurutnya, Pancasila telah terbukti sebagai ideologi yang mampu menyatukan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan yang menjadi fondasi bangsa ini.

"Hari Kesaktian Pancasila menunjukkan bahwa ideologi yang dibangun oleh para pendiri bangsa sangat tepat. Pancasila mampu menampung keberagaman Indonesia. Ketika ada upaya menggantikan Pancasila dengan ideologi lain, seperti yang terjadi pada 30 September, Pancasila tetap tegak, teguh, dan relevan," jelas Chriswanto. Ia menambahkan bahwa Pancasila berhasil mengatasi ancaman dari ideologi komunisme yang berupaya merongrongnya pada masa lalu.

Dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Chriswanto mengajak masyarakat Indonesia untuk bersyukur, terus mempertahankan dan meningkatkan perwujudan nilai-nilai Pancasila demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. "Kita harus bersyukur bahwa Pancasila hadir sebagai perekat keberagaman di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.

KH Chriswanto juga memaparkan bahwa LDII telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pancasila. Salah satu upaya tersebut adalah menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga negara, seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). "Melalui MoU dengan MPR, kami berencana mengadakan program sekolah virtual kebangsaan untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila, keanekaragaman, serta pentingnya menjaga keutuhan NKRI," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara menjadi kunci untuk meminimalisir permasalahan kebangsaan yang bisa mengancam persatuan. "Dengan kesadaran yang lebih baik, kita bisa menjaga keutuhan bangsa di tengah perbedaan yang ada," katanya.

LDII terus berupaya bersinergi dengan pemerintah dan lembaga terkait dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. KH Chriswanto mengungkapkan bahwa LDII telah memprioritaskan program kebangsaan sebagai agenda utama dalam berbagai kerja sama dengan lembaga negara, seperti Kejaksaan, MPR, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), TNI, dan Polri.

"Kami menyadari bahwa stabilitas Indonesia sebagai sebuah negara sangat penting. Karena itu, LDII terus bersinergi dengan lembaga-lembaga terkait untuk memastikan bahwa ideologi Pancasila dipahami dan diinternalisasi oleh seluruh masyarakat," jelasnya.

Terkait masa depan Pancasila, KH Chriswanto menaruh harapan besar pada generasi penerus. Ia berharap generasi muda Indonesia dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Sosialisasi tentang kebangsaan dan Pancasila harus terus dilakukan agar keutuhan NKRI tetap terjaga. Generasi muda harus memahami bahwa Pancasila adalah ideologi yang melindungi keberagaman, menjamin keadilan sosial, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.

Ideologi Sakti yang Bertahan di Tengah Ancaman Modern

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline