Siapa lagi kalau bukan kita,
Yang bangkit di kala malam buta,
Menggenggam api di tangan kiri,
Menyalakan obor dalam sepi.
Siapa lagi kalau bukan kita,
Yang merangkai mimpi jadi nyata,
Menapak jejak di tanah kering,
Menyirami harap di musim gersang.
Dan kapan lagi kalau tidak sekarang,
Saat fajar masih mengintip di balik bukit,
Saat angin masih berbisik lembut,
Menyapa dedaunan yang mulai tersadar.
Dan kapan lagi kalau tidak sekarang,
Menyulam waktu dengan benang keberanian,
Menggubah lagu dalam irama perjuangan,
Menari di atas panggung kehidupan yang fana.
Siapa lagi kalau bukan kita,
Yang menabur benih cinta di ladang kemanusiaan,
Yang menenun kain persaudaraan,
Menghapus batas, meruntuhkan dinding kebencian.
Dan kapan lagi kalau tidak sekarang,
Saat hati masih penuh tekad membara,
Saat jiwa masih bebas melayang tinggi,
Menggapai bintang, meraih pelangi di ujung harapan.
Siapa lagi kalau bukan kita,
Dan kapan lagi kalau tidak sekarang,
Mari bersama kita ukir sejarah,
Dengan tinta emas di lembaran takdir,
Membingkai dunia dengan kasih dan asa.
By Cak Bejo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H