Lihat ke Halaman Asli

Pro job (Out Sourcing)???? = Pro Prosperity

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bisnis emang kejam. Prinsip ekonomi mengajarkan kepada pada umatnya, untuk menjalankan kegiatan ekonomi dengan pengorbanan sekecil-kecilnya, untuk mendapat keuntungan yang sebesar besarnya. Bisnis dengan tujuan utamanya memaksimalkan kekayaan pemegang saham menuntut meminimalisasikan resiko, walaupun tetap dihadapkan dengan “high risk, high return”

Pemanfaatan outsourcing sudah tidak dapat dihindari lagi oleh perusahaan di Indonesia. Praktek Outsourcing menfasilitasi prinsip ekonomi tersebut. Outsourcing memungkinkan penghematan biaya, fokus pada kegiatan utama, akses kepada sdm yang tidak dimiliki perusahaan, semua itu berujung pada satu alasan profesionalisme.

disampaikan oleh Penasihat Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (Abadi), Iftida Yasar Sebanyak 40-50% tenaga kerja sektor formal di Indonesia berstatus sebagai tenaga kerja outsourcing. Tenaga kerja sektor formal di Indonesia kini mencapai sekitar 30 jutaan orang, sementara sektor informal bisa mencapai 70 juta orang lebih. Tidak sampai di situ, outsourcing berkencerungan meningkat tiap tahun Sejak diundangkannya UU No 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan, hal ini terkait resiko bisnis.

OUTSOURCING DI INDONESIA SANGAT MEMERAS PEKERJA MEMBUAT GENDUT PENGUSAHA

Outsourcing membuat pekerja tanpa kepastian karir, hak hak pekerja (ex: tunjangan2 ) yang terampas, mengundang permasalahan legal issue (status dari pada karyawan kurang jelas). “Apakah ia karyawan dari perusahaan itu atau ia karyawan dari perusahaan outsourcing?”

"penjajahan karir mendekati perbudakan modern"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline