Lihat ke Halaman Asli

Cairin

Financial Technology

3 Karakter Orang yang Rentan terhadap Kecanduan Belanja Online

Diperbarui: 17 Juni 2021   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By: Cairin.id

Siapa yang tidak suka belanja? Tentunya semua orang akan sangat senang saat berbelanja, selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, belanja juga salah satu hal yang paling tepat untuk refreshing. Namun, kamu harus hati-hati jika mengalami keinginan dimana ingin membeli semua barang padahal tidak dibutuhkan, bisa jadi kamu masuk dalam tanda-tanda sedang mengalami kecanduan belanja!

Kecanduan belanja, atau disebut juga gangguan pembelian kompulsif sedang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Seseorang yang mengidap kelainan ini dapat merasakan dampak buruk baik untuk diri sendiri, keluarga, kehidupan sosial, hingga pekerjaan. Gangguan ini dapat dihubungkan dengan angka komorbiditas psikiatrik, seperti gangguan kepribadian ambang.

Kelainan yang membuat seseorang sulit menahan keinginan untuk belanja ini ditemukan oleh psikiater asal Jerman, Emil Kraepelin pada tahun 1915. Gangguan kecanduan belanja ini adalah bentuk impuls reaktif dan dapat dikelompokan pada kleptomania dan pyromania. Maka dari itu, penting untuk mendapatkan penanganan dari ahli medis.

Akses yang begitu mudah untuk membeli barang hanya melalui toko-toko online dan marketplace membuat rasa candu tersebut sulit dibendung.

Penasaran? Gimana sih karakter seseorang yang sedang mengalami kecanduan belanja? Simak selengkapnya dibawah ini ya.

1. Menghindari Interaksi Sosial

Orang-orang yang suka membeli secara online biasanya menghindari interaksi sosial. Secara umum terdapat tumpang tindih antara pathological buying dan kecemasan (anxiety).

Pada individu yang mengalami kecemasan sosial, tidak suka dengan keramaian, belanja online adalah solusi terbaik bagi dirinya.

Namun, bagi individu yang mengalami pathological buying, belanja online adalah cara terbaik baginya untuk menutupi dan menyembunyikan rasa malu bahkan menyesal atas kebiasaan mereka untuk berbelanja dengan berlebihan.

Dan, belanja online dapat memperburuk kondisi patologisnya, karena akan lebih sulit untuk mengontrol diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline