Lihat ke Halaman Asli

Cahyo galih Punan jati

Karyawan swasta

Langkah Awal dari 1.000 Langkah Berikutnya

Diperbarui: 30 Agustus 2023   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hallo para rakyat yang berbahagia,

Hari ini, Rabu 30 Agustus 2023 adalah pengalaman menulisku yang pertama di blog ini. setelah sekian hari dan bulan berlalu dengan waktu senggang dan luang yang telah dihabiskan untuk hal-hal yang tidak produktif, aku belajar untuk memberanikan diri untuk memulai menulis. 

Kata sebagian orang, menulis adalah bentuk melepas stress, sebagian lagi mengatakan bahwa menulis dapat berguna untuk mengembangkan kreatifitas dan belajar berfikir kritis. 

Waktu yang sudah berlalu memang telah kuhabiskan untuk banyak membaca dan berkhayal saja sambil terus mencari ide-ide untuk memulai sesuatu secara sempurna. 

Namun, setelah 1 bulan berlalu ini, hanya terpaku kepada ide dan gagasan mengenai menulispun hanya ada di angan saja, tidak ada tindakan yang nyata. kemudian tersadarkan kembali bahwa banyak waktu luang yang dapat digunakan untuk menulis.

Matahari pagi yang lembut menyinari hari ku pagi ini, menandai hari yang tak terlupakan dalam hidupku. Hatiku berdebar-debar dengan campuran antara kegembiraan dan ketakutan yang tidak bisa kuduga. Lembaran kosong di depanku terlihat begitu menakutkan, seperti medan tak berujung yang menantiku. 

Rasa cemas memenuhi pikiranku ketika aku menempatkan kata pertama. Apa yang harus aku tulis? Bagaimana aku bisa mengekspresikan apa yang ada di dalam pikiranku dengan kata-kata? 

Rasanya seperti berdiri di ambang jurang, dengan kemungkinan kegagalan terhampar di bawah sana. Namun, di antara keraguan yang menyelimuti, ada api keingintahuan yang tak pernah padam.

Tidak lama setelah aku memulai, sesuatu yang ajaib terjadi. Kata-kata mulai mengalir dengan alamiahnya, seperti sungai yang menemukan jalannya melintasi lembah. 

Pikiranku yang tadinya terbelenggu oleh rasa takut mulai melepaskan diri, dan aku merasa seperti terbang di atas sayap kata-kata. Kesenangan menari dalam setiap huruf yang kucetak, seperti lukisan yang terungkap dengan indahnya.

Saat aku terus menulis, aku merasakan koneksi yang mendalam dengan diriku sendiri. Setiap kalimat adalah potongan dari jiwaku yang terjelma menjadi kata-kata. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline