Memberikan penghargaan guru yang memiliki loyalitas tinggi merupakan suatu hal yang jarang dilakukan oleh pengawas sekolah. Namun kali ini benar-benar nyata dan mengejutkan, seorang pengawas Pembina SMK wilayah Madiun Drs. Sulaksono Tavip Rijanto, M.Pd telah memberikan reward kepada sejumlah guru di SMK negeri I Kebonsari.
Sambil menunggu kehadiran Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Madiun dalam acara pembukaan In House Training (IHT) Kurikulum Merdeka yang di gelar Jum'at (15/07/2022), beliau memberi pemaparan terkait dengan kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum merdeka. Namun sebelum mengakiri pemaparannya beliau berniat memberikan reward berupa flashdisk kepada empat guru yang telah menjalankan tugasnya dengan predikat sangat baik. Reward diserahkan kepada Subagiono, S.Pd, Drs, Lukman harun, M.Pd, Mujiyo, S.Pd, dan Ika Mei Lovia, S.Pd.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Madiun Supardi, SH. MPd dengan didampingi Kepala SMK Negeri I Kebonsari Budi Setiawan, S.Pd., M.Si juga ikut menyaksikan penyerahan reward tersebut
dokpri
Reward serupa pernah di berikan kepada sejumlah guru yang telah menyelesaikan kelengkapan administrasi mengajar dengan rapi dan lengkap mulai dari Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, dan melaksanakan tindak lanjut hasil. Gagasan kreatif pemberian reward oleh pengawas sekolah kepada para guru yang loyal dan berprestasi, bukan hanya akan memotivasi kinerja guru namun juga akan membuat guru yang bersangkutan merasa bahwa jerih payahnya dalam bekerja dihargai.
Flasdisk yang diberikan oleh Drs. Sulaksono Tavip Rijanto, M.Pd kepada para guru mungkin terlihat sebagai hal yang sederhana. Namun ternyata reward tersebut bisa membawa dampak yang luar biasa. Terutama jika reward tersebut diberikan di depan umum. Tidak ada salahnya untuk memberikan reward kepada guru yang kinerjanya baik di depan umum, seperti saat sedang rapat atau sedang berada di hadapan para guru lainnya.
Drs. Sulaksono Tavip Rijanto, M.Pd telah menunjukkan paradigma baru yang menunjukkan bahwa tugas pengawas tidak hanya bersifat administrasi, tetapi lebih banyak pada upaya peningkatan profesionalisme guru. Peran pengawas sekolah semakin meluas, utamanya untuk peningkatan kreatifitas guru sesuai dengan dinamika sistem Pendidikan. Kondisi ini memberikan kesan pada peran pengawas sekolah menjadi sebagai tempat sharing dan pemecah masalah. Sehingga tidak ada alasan para guru untuk menolak kehadirannya di sekolah. Dengan sendirinya kesan seram dan menakutkan kehadiran pengawas sekolah sudah terabaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H