Partai Komunis Indonesia, seringkali menjadi buah bibir dan topik hangat pembicaraan, apalagi ketika menyinggung beberapa peristiwa kelam bersejarah yang memberikan duka yang sangat mendalam, tetapi benarkah hal itu semua bisa dipertanggung jawabkan?, apakah benar semua yang ditujukan adalah suatu kebenaran?.
Tetapi ada yang lebih penting dibanding mengungkap tabir ketidakpastian, sejarah terbentuknya partai ini harus lebih didahulukan, supaya para pembaca mengerti akan sejarah bagaimana Partai ini terbentuk, berikut sejarah singkat Terbentuknya Partai Komunis Indonesia.
Sekilas Sejarah Terbentuknya Partai Komunis Indonesia
Pada tahun 1911 di kota Solo didirikan satu lembaga perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang diberi nama Sarekat dagang, organisasi ini didirikan oleh Haji Samanhudi. Haji samanhudi ini adalah seorang pengusaha batik Laweyan (Solo) yang mana usahanya tersebut berhasil merekrut banyak karyawan.
Singkat cerita organisasi ini semakin pesat setelah pimpinan sarekat dagang islam atau yang kemudian disingkat menjadi (SDI) dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto tahun 1912, yang mana pada tahun itu juga SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI), atas kepesatan dan perkembangan dari organisasi ini, pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu merasa khawatir akan kemampuan SI yang dapat menghimpun masa secara aktif, namun gubernur jenderal Idenburg 1906-1916 tidak begitu menanggapinya, karena ia menganggap bahwasanya SI hanya sebatas serikat dagang biasa yang tidak akan merongrong pemerintahan Hindia Belanda.
Kemudian, pada tahun 1916 SI diberikan pelegalan atau pengakuan dari badan hukum pada bulan Maret pada saat Gubernur Jenderal Idenburg digantikan masa kekuasaanya oleh Gubernur jenderal Van Limburg Stirum 1912-1921. Setelah adanya pengakuan tersebut SI menjelma menjadi partai politik dan berhasil mengirimkan delegasi ke dalam Volksraad (sebuah lembaga semacam dewan rakyat) pada tahun 1917. Tetapi tidak lama setelah SI bergelut di dunia dewan rakyat HOS Tjokroaminoto malah keluar, karena beliau menganggap bahwasanya Volksraad hanya sebagai alat pemerintahan Hindia Belanda saja.
Sarekat Islam kemudian mulai disusupi oleh paham paham sosialisme revolusioner, artinya satu sistem pergerakan masyarakat yang menginginkan perubahan. Paham ini disebarkan oleh Henk Sneevliet yang mendirikan organisasi ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereeniging) tahun 1914.
Pada awalnya ISDV ini mencoba menyebarkan pahamnya, tetapi karena paham yang mereka usung tidak berakar pada masyarakat Indonesia sehingga usahanya kurang berhasil, karena mereka mencoba menyebarkannya lewat pihak kedua yakni Belanda, hingga pada akhirnya ISDV ini melakukan teknik infiltrasi yang dikenal sebagai “blok binnen” (blok di dalam) dimana mereka berhasil menyusup melalui Sarekat Islam.
Pada awalnya ISDV ini hanya melakukan gerakan secara biasa-biasa saja, namun demikian organisasi ini dengan pesat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Gagasan inilah yang berevolusi menjadi satu Ideologi kemudian menjadi salah satu inspirasi lahirnya sebuah organisasi yang berpaham komunis.
Hingga pada bulan Mei 1920, ISDV secara resmi diubah menjadi Perserikatan Komunis Hindia (PKH). PKH ini menjadi partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari komunis internasional, kemudian pada tahun 1920 Henk Sneevliet mewakili partai ini pada kongres ke II komunis internasional di Petrograd Moskow tanggal 19 Juli - 7 Agustus 1920, kemudian pada tahun 1924 nama partai ini diubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).