Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UNEJ Membantu UMKM Salad Buah

Diperbarui: 8 September 2021   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa randuagung merupakan salah satu Desa Di Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Profinsi Jawa Timur. Luas wilayah desa randuangung yakni 7440 Km2 dengan jumalah penduduk sekitar 7835 jiwa yang tersebar pada 5 dusun yakni dusun Langsepan, dusun Kamaran, dusun Klompangan, dusun Lossan dan dusun Krajan. Terdapat candi peninggalan sejarah kerajaan majapahit berupa candi agung yang terdapat di dusun krajan RT.002 RW.002 yang menjadi dasar atau pengabadian sehingga di namakan Randuagung oleh sesepuh desa terdahulu.

Mayoritas mata pencarian masyarakat di desa randuagung adalah petani. Namun tak sedikit masyarakat menekuni pekerjaan di bidang berdagangan atau yang lebih dikenal dengan UMKM(Usaha Mikro Kecil Menengah). 

Salah satunya yang terdapat di dusun Langsepan yakni kuliner salad buah. Salad buah merupakan salah satu cemilan yang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan serat dalam tubuh serta menjaga imun tubuh yang mana pada masa pandemi ini imun tubuh harus tetap terjaga agar tidak mudah sakit.

Hadirnya Pandemi covid-19 telah membawa perubahan terhadap dunia termasuk di Indonedia. 

Dampak negatif tidak dapat dipungkiri salah satunya dalam sektor kesejahteraan masyarakat seperti yang  dirasakan oleh pelaku UMKM salad buah di desa Randuagung ini, terjadinya penurunan pemesanan yang selaras dengan penurunan omset sebesar 60% yang menyebabkan pelaku usaha merasa resah. 

Hal ini dikarenakan kebujakan pemerintah dengan membatasi operasi jam buka serta pemberlakuan PPKM yang menghambat pemasaran yang masih konvensional dengan menunggu pesanan pelanggan.

Dengan adanya permasalahan tersebut, saya Cahya Qomariyah selaku Mahasiswi Universitas Jember yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata Back To Village 3, Kelompok 53 ingin membantu pelaku usaha untuk keluar dari permasalahan agar penjualan mengalami kestabilan atau bahkan kenaikan meskipun dalam keterbatasan masa pandemi. 

Oleh karena itu, pada kegiatan KKN BTV 3 ini saya berkeinginan mengajak pelaku usaha berinovasi dan memanfaatkan teknologi. Pengembangan produk dapat melalui inovasi rasa dan bentuk serta pembuatan baranding agar terdapat pembeda dengan produk lain. Pemasaran dapat memanfaatkan melalui media sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline