Lihat ke Halaman Asli

Cucu Cahyana

Guru Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing

dari Bumi untuk Mentari

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bumi sumringah -bingah menyambut pagi yang baru saja rekah. Mengulurkan telapak  tangan lalu meraup setangkup cahaya mentari. Dikecup erat-erat lalu membaringkannya dengan lembut di dekapan dada kiri.


Sungguh menyenangkan saat pagi tiba seperti ini. Saat mentari, destinasi rindunya bisa dilihat tanpa membuat letih, saat didengar tiada membawa perih.


Mentari

  • -----gelimang cahyamu bisa saja buatku galau


-----upaya untuk memelukmu bisa jadi menghanguskanku


-----senja yang tiap hari tiba bisa saja membuatku lemah lunglai merasa tak berdaya

tapi sudahlah, saat ini aku hanya ingin menikmati apa yang bisa kurengkuh darimu


cahaya pagimu yang hangat


penuh semangat


menebar hasrat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline