Lihat ke Halaman Asli

Cucu Cahyana

Guru Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing

Akankah Terulang Bola Indah Vs Pragmatisme?

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Masih terasa 'sakit'nya saat bola indah ajaran Pep Guardiola (yang didapat dari moyangnya bola indah BARCA) ditenggelamkan permainan gaya pagar betis Mourinho. Dan, seakan memaksa diakui sebagai ajaran main bola yang pas dekade ini, PRAGMATISME ala Mourinho pun berjaya... Maaf-maaf ni ye buat penggemar Mourinho, meski doi pernah jadi manager The Blues (Tim Favorit saya ceritanya) dan memberikan kesuksesan, saya tetep sensi sama orang satu ini, hehe... Mungkin karena gaya angkuhnya kali ya. Sama halnya dengan tidak pernah simpatiknya saya dengan CR 9, T.E.R.L.A.L.U kata Bang Haji mah... Tak hanya bola indah BARCA yang terjegal oleh gaya pragmatisme Mourinho, ajaran Van Gaal pun tak jauh-jauh nasibnya. Bagaimana dengan Piala Dunia? Roman-romannya, Final Piala Dunia 2010 dini hari nanti bakal jadi pembuktian, Bola Indah Del Bosque atau Pragmatisme Van Marwijk. Untuk tidak mengesampingkan permainan ciamik Sneijder dan Robben CS, gaya-gayanya Van Marwijk cenderung berideologi Mou. "Yang penting menang..!!". Jika benar, saya tidak akan rela jika pada laga final dini hari nanti terulang permainan BARCA versus Intermilan pada laga semi final liga champion 2009/2010. Maksudnya, salahsatu tim bermain menjemukan alias defensif total. Hanya menunggu kesempatan serangan balik. So, saya suka komentar Kang Cruyff, HIDUP TOTAL VOETBALL...!!! BRAVO BOLA INDAH...!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline