Desa Gondang, Kendal -- Sekolah Lingkungan adalah konsep pendidikan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan ke dalam kurikulum, kebijakan, dan praktik sehari-hari sekolah. Dengan tujuan untuk membentuk kesadaran lingkungan pada siswa, Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Biologi Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang 2024 menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan Sekolah Lingkungan (SELING) di SD Negeri 1 Gondang dan SD Negeri 2 Gondang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.
Pelaksanaan SELING di SD Gondang
Pada Sabtu, 27 Juli 2024, kegiatan Sekolah Lingkungan pertama kali dilaksanakan di SD Negeri 1 Gondang, dengan fokus pada materi memilah sampah. Kegiatan serupa kemudian diadakan pada 3 Agustus 2024 di SD Negeri 2 Gondang. Dalam pertemuan ini, siswa diajarkan tentang berbagai jenis sampah dan pentingnya membuang sampah sesuai dengan golongannya.
Untuk mendukung pemahaman siswa, tim PPK Ormawa Himabio FMIPA UNNES menggunakan media video dan box sampah sebagai alat bantu. Media ini berhasil membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan membantu siswa memahami materi dengan lebih baik. Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 dengan agenda senam bersama dan bersih-bersih lingkungan sekolah, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi di dalam ruang kelas.
Daur Ulang Sampah: Mendorong Kreativitas Siswa
Kegiatan Sekolah Lingkungan berlanjut pada Sabtu, 24 Agustus 2024, dengan materi daur ulang sampah. Siswa diajarkan cara memanfaatkan barang bekas, khususnya kaleng, menjadi barang yang bermanfaat melalui proses daur ulang. Selain itu, siswa juga diperkenalkan dengan prinsip reduce, reuse, dan recycle. Melalui kegiatan ini, siswa mendapatkan pemahaman mendalam mengenai cara mengurangi sampah, menggunakan kembali barang-barang yang masih dapat dipakai, serta mendaur ulang bahan-bahan yang tidak terpakai menjadi barang baru.
Aktivitas ini tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis tetapi juga mendorong kreativitas siswa dalam mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih paham tentang pentingnya memilah sampah dan penerapan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak Positif dan Rencana Keberlanjutan
Selama kegiatan berlangsung, siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap pembelajaran. Mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga dapat menerapkannya dalam praktik, seperti memisahkan sampah di sekolah dan rumah mereka serta memanfaatkan barang bekas.