Lihat ke Halaman Asli

Cahya Awani Rahmadillah

Ilmu Hubungan Internasional - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Jember

Pemberdayaan UMKM Lokal Guna Membangun Integrasi Ekonomi di Era Globalisasi

Diperbarui: 29 Maret 2023   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era globalisasi, perkembangan teknologi memungkinkan terjadinya interaksi tanpa adanya batasan geografis. Individu maupun kelompok dapat mencapai kepentingan yang dimiliki sudah tidak lagi memiliki batasan dalam menentukan jangkauan. Globalisasi sendiri diartikan sebagai bentuk dari sebuah proses penyusutan dunia, yang mana dalam penyusutan dunia ini jarak yang dimiliki semakin pendek dengan berbagai hal yang bergerak lebih dekat (Larsson, 2001).  Sehingga globalisasi menciptakan ruang dan waktu sendiri yang tidak terbatas untuk dapat diakses oleh setiap individu maupun kelompok secara bebas.

Melalui globalisasi, berbagai aspek dalam lingkup sosial mengalami perubahan dengan adanya kebebasan yang ditawarkan globalisasi, salah satunya dalam aspek ekonomi. Berbagai aktor pelaku ekonomi dalam skala global kemudian saling memiliki ketergantungan antara satu sama lain dalam membangun perekonomian. Hal ini membawa para pelaku ekonomi ke dalam gelombang globalisasi ekonomi yang diartikan sebagai fenomena tentang bagaimana keterkaitan sistem ekonomi antarnegara (Verter & Osakwe, 2015). Globalisasi ekonomi yang hadir dalam lingkup sosial mengarahkan berbagai aktor pelaku ekonomi kepada persaingan global yang memiliki skala lebih luas.

Industri kreatif yang termasuk di dalamnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu aktor pelaku ekonomi yang turut merasakan arus globalisasi. UMKM tentunya harus bersaing bukan hanya secara lokal, namun juga secara global untuk dapat terus meningkatkan performa. Selain itu, dalam siaran pers yang diterbitkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia per Oktober 2022, bahwa UMKM memiliki peran besar dalam perkembangan ekonomi Indonesia dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara yang mencapai persentase 60,5%. UMKM dalam realisasinya juga telah berhasil menyerap setidaknya 96,9% dari total angka penyerapan tenaga kerja secara nasional.

Akan tetapi, globalisasi yang secara singkat dipahami sebagai jalur yang mempermudah berbagai kegiatan sosial nyatanya juga membawa dampak yang tidak diinginkan. Dalam hal ini, dampak globalisasi dalam bidang ekonomi terlihat dengan adanya kebijakan internasional yang dilakukan secara global terkait liberalisasi perdagangan. Dengan adanya kebijakan yang diberikan, tentunya mengurangi kendali pemerintah dalam mengontrol kegiatan ekonomi yang terjadi. Pasar global kemudian dijadikan sebagai penentu utama dalam kebijakan yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan ekonomi yang terjadi dalam skala internasional.

Dalam menyiasati hal ini, UMKM sebagai penyumbang terbesar perekonomian Indonesia perlu diberdayakan lebih baik lagi untuk dapat membangun integrasi ekonomi di tengah kebijakan liberalisasi perdagangan global. UMKM dengan mengembangkan produk yang dimiliki dapat mulai masuk ke pasar global melalui ekspor. Dengan produk berkualitas unggul, UMKM lokal dapat bersaing di pasar global serta dapat mengurangi tingkat ketergantungan masyarakat terhadap produk impor. Menurut Gade (2018), UMKM yang pada prakteknya memiliki hubungan kerjasama dengan berbagai industri lainnya memberi banyak peluang dalam melakukan integrasi vertikal bagi daerah terpencil yang dengan itu dapat memberi kontribusi bagi kemajuan fiskal negara yang cukup besar.

Dalam APEC Small and Medium Enterprises (SME) Business Forum yang diselenggarakan pada 14 Desember 2020, Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Agus Suparmanto menegaskan terkait pentingnya integrasi dan digitalisasi UMKM. Dalam forum tersebut, mendag Agus menyatakan bahwa pemberdayaan UMKM menjadi prioritas nasional Indonesia dalam upaya menjaga keberlanjutan UMKM. UMKM juga dikatakan berperan dalam pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi, pengentasan kemiskinan, kesempatan kerja dan peningkatan perdagangan. Dalam lingkup industri 4.0, penekanan bahwa integrasi ekonomi yang tangguh dapat dibangun dengan kerjasama rantai industri dan melibatkan UMKM di dalamnya diberikan oleh Mendag Agus.

Pemberdayaan UMKM lokal menurut Mendag Agus sudah mulai dilakukan dalam beberapa upaya. Kolaborasi dan kerjasama dilakukan antara UMKM lokal dengan sektor swasta dilakukan untuk mempromosikan produk dan menguatkan daya saing. Peningkatan pengetahuan melalui berbagai kampanye dan sosialisasi terkait pentingnya pemanfaatan produk lokal digiatkan untuk terus menunjang pemberdayaan UMKM. Selain itu, pembinaan juga diberikan terkait dengan promosi produk UMKM secara lebih luas serta membantu menyelesaikan permasalahan pasar digital yang digunakan.

Di tahun 2021, pemerintah memberikan fasilitas bagi UMKM dalam meningkatkan kemampuan untuk dapat masuk ke pasar global. Melalui program "Kreasi Nusantara, From Local to Global", pemerintah memberi fasilitas untuk menjual produk lokal yang dimiliki UMKM ke Malaysia dan Singapura. Program "Buka Global" diberikan pemerintah untuk memfasilitasi bagi pembeli dari Hongkong, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Taiwan yang ingin membeli produk lokal. Selanjutnya, "ASEAN Online Sale Day" diberikan agar perdagangan e-commerce lintas batas di kawasan Asia Tenggara dapat ditingkatkan.

Dengan adanya berbagai kebijakan yang dilakukan, UMKM lokal secara perlahan akan dapat masuk ke pasar global dan mulai bersaing dengan daya saing yang memadai. Pemberdayaan UMKM yang terus diupayakan dapat terus ditingkatkan produktivitas yang dimiliki agar dapat selalu membuka potensi ekonomi bagi masa yang akan datang. UMKM dalam masuk ke pasar global juga diharapkan dapat terus meningkatkan angka ekspor yang dimiliki. Hal ini ditujukan agar penjualan barang yang terjadi tidak mengalami ketimpangan antara ekspor dan impor yang dilakukan.

Dengan sarana UMKM, upaya lokalisasi melalui globalisasi untuk mengenalkan produk lokal juga diharapkan dapat terus membantu meningkatkan perekonomian nasional. Masyarakat lokal dalam hal ini juga menjadi aspek penting dalam membantu meningkatkan pemberdayaan UMKM. Dengan lebih memilih produk lokal daripada impor, masyarakat dapat turut membantu UMKM dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Sehingga dalam mencapai kesejahteraan bagi masyarakat, perekonomian Indonesia mampu untuk mewujudkan hal tersebut dan meminimalisir ketimpangan yang ada.

Dalam membangun integrasi ekonomi di era globalisasi, tentunya digitalisasi menjadi aspek penting yang perlu diupayakan perkembangannya. Melalui digitalisasi, praktik globalisasi yang mengusung ide tanpa batas jarak dan waktu dapat direalisasikan semaksimal mungkin. Globalisasi yang menjadi ajang kompetisi industri dapat dimanfaatkan UMKM Indonesia untuk terus mengembangkan kreativitas dan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki dengan sebaik mungkin. Dengan begitu, Indonesia dapat menunjukkan bahwa melalui UMKM, industri ekonomi Indonesia dapat mengikuti arus globalisasi yang ada. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline