Lihat ke Halaman Asli

Pemikiran Ekonomi Monetaris: Tantangan dan Peluang

Diperbarui: 25 November 2023   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori moneteris, yang juga dikenal sebagai "monetarisme," merupakan teori ekonomi makro yang mendasar, memusatkan perhatian pada peran krusial jumlah uang yang beredar sebagai kekuatan utama dalam ekonomi. Pendukung teori ini meyakini bahwa jumlah uang yang beredar adalah faktor utama yang menentukan tingkat harga dan inflasi. Inflasi sendiri adalah konsep ekonomi yang merujuk pada kenaikan tingkat harga barang selama periode waktu tertentu, menandakan bahwa mata uang dalam suatu perekonomian mengalami penurunan daya beli, yang berarti dengan jumlah uang yang sama, dapat membeli lebih sedikit barang.

Karim (2017) merinci gagasan inti dari aliran monetaris yang dianggap krusial, antara lain:

1. Aliran monetaris menganggap bahwa sektor atau perekonomian swasta pada dasarnya bersifat stabil.
2. Dalam pandangan kaum monetaris, kebijakan makro ekonomi aktif seperti kebijakan fiskal dan moneter hanya akan memperburuk keadaan perekonomian. Dalam konteks ini, secara ekstrim, mereka menyatakan bahwa "kebijakan makro ekonomi yang aktif lebih bersifat menjadi bagian dari masalah daripada solusi." Dengan kata lain, kaum monetaris menginginkan peran atau campur tangan pemerintah seminimum mungkin dalam perekonomian.
3. Seperti aliran Klasik, kaum monetaris berpendapat bahwa harga-harga dan upah di dalam perekonomian bersifat relatif fleksibel, yang diyakini akan menjamin tercapainya keseimbangan di dalam perekonomian.
4. Aliran ini menegaskan bahwa jumlah uang beredar merupakan faktor penentu yang sangat penting dari tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

Pemikiran ekonomi monetaris, yang berfokus pada peran uang dalam menentukan perilaku ekonomi, telah mengalami tantangan dan peluang yang signifikan seiring berjalannya waktu. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh aliran monetaris adalah kompleksitas dinamika ekonomi modern. Dalam era globalisasi ini, faktor-faktor seperti perubahan teknologi, fluktuasi pasar keuangan, dan ketidakpastian geopolitik dapat memberikan dampak yang sulit diprediksi terhadap kebijakan moneter. Tantangan lainnya adalah perdebatan antara penganut pemikiran monetaris dan aliran ekonomi lainnya, seperti Keynesianisme. Sementara pemikiran monetaris menekankan peran uang sebagai pengatur aktivitas ekonomi, pendekatan Keynesian lebih cenderung memfokuskan perhatian pada kebijakan fiskal sebagai instrumen utama untuk mengendalikan perekonomian. Tantangan ini memerlukan sintesis dan integrasi pemikiran ekonomi yang beragam guna menghadapi kompleksitas nyata dari sistem ekonomi global.

Namun, di tengah tantangan ini, pemikiran ekonomi monetaris memiliki potensi untuk terus berkembang melalui integrasi teori dan pendekatan baru. Peluang terletak pada kemampuan untuk memadukan aspek-aspek utama dari pemikiran monetaris dengan elemen-elemen inovatif, seperti kebijakan uang digital dan revolusi teknologi finansial. Dengan demikian, pemikiran ekonomi monetaris tidak hanya akan tetap relevan dalam menghadapi tantangan kontemporer, tetapi juga dapat memberikan pandangan yang berharga untuk membentuk kebijakan ekonomi masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline