UHAMKA melakukan kegiatan KKN Internasional bersama dengan 5 PTMA di Philipina sebagai bentuk pengabdian masyarakat Indonesia yang berada di Kota Davao. Kegiatan KKN Internasional berlangsung dari tanggal 8 Agustus 2022 sampai 8 September 2022.
"kegiatan KKN Internasional yang dilakukan oleh 5 PTMA merupakan kegiatan yang positif yang sangat berguna untuk memberikan sumbangsih yang diperlukan masyarakat Indonesia yang berada di Davao City. Melalui KKN Internasional mahasiswa dan dosen pembimbing dapat melakukan aktivitas Pendidikan dalam mengajar, memberikan edukasi tentang perekonomian maupun Kesehatan. KJRI Davao City sangat berterimakasih dengan adanya kegiatan yang dilakukan mahasiswa dan dosen pendamping karena dapat memberikan penguatan emsional bahwasanya masyarakat Indonesia yang berada di Philipina meski jauh dari negara asal tetap mendapat perhatian dari saudara sebangsa setanah air". Ujar Achmad Djatmiko, selaku Konsulat Jenderal Republik Indonesia .
Melalui program ini, Ari Widayanti, Sekretaris LPPM UHAMKA, menyampaikan harapan kegiatan KKN Internasional ini dapat bermanfaat bagi UHAMKA, masyarakat dan negara.
"kegiatan KKN Internasional Philipina merupakan kegiatan yang sangat berguna baik institusi Uhamka terlebih untuk kebermanfaatan di masyarakat. Mahasiswa sebagai asset pendidikana diharapkan dapat memiliki pengalaman nyata di masyarakat. Begitupun untuk kegiatan yang dilakukan oleh dosen dapat berupa pendampingan ke berbagai aspek seperti pelayanan Pendidikan, Kesehatan maupun kesadaran kebangsaan." Ujar Ari Widayanti
Kemudian, Dosen Pembimbing KKN Internasional melakukan pengabdian masyarakat yaitu Ibu Merina yang memberikan edukasi kebangsaan berbasis tutur sejarah dan Ibu Ari Widayanti yang memberikan edukasi penggunaan obat di Sekolah Indonesia Davao Philipina pada tanggal 8 sampai 11 Agustus 2022.
Heru Santoso, Wakil Kurikulum Sekolah Indonesia Davao, mengungkapkan bahwa Sekolah Indonesia Davao sangat bersyukur kedatangan dosen tamu yang memberikan pendampingan langsung kepada para siswa (SD, SMP, SMA) sehingga siswa mendapatkan informasi tentang obat-obatan, terlebih pada penguatan sedaran nasionalisme pada diri siswa yang betuk-betul dibutuhkan oleh siswa warga negara Indonesia yang tinggal di Philipina.
