Dinamika sosial di dunia berkembang dengan pesat. Masalah serupa juga terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia, mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga hingga ke tingkat yang lebih luas lagi yaitu negara. Keluarga inti umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak, serta saudara yang tinggal satu rumah yang terdiri dari struktur inti dan batih. Peran ayah dan ibu dalam keluarga merupakan keterlibatan yang sangat penting mengingat kedudukannya secara kodrati adalah sebagai pendidik yang pertama bagi anak-anaknya dan sekaligus orang tua sebagai contoh identifikasi sehingga apapun yang dilakukan oleh orang tua dapat menjadi tolak ukur atau bahan perbandingan bagi anaknya (Adi 2022). Di Indonesia sendiri banyak keluarga yang bercerai sehingga peran keluarga tidak terpenuhi. Angka perceraian di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 408.202 kasus dan meningkat sebanyak 439.002 kasus pada tahun 2019.
Single mother merupakan posisi dimana seorang wanita berperan ganda dalam sebuah keluarga sebagai seorang ibu sekaligus ayah bagi anaknya. Single mother harus mengambil kewajiban peran seorang ayah sekaligus seorang ibu dalam keluarganya seperti menjadi seorang kepala keluarga, mencari nafkah, mengasuh dan bertanggung jawab atas kesejahteraan psikis anaknya (Hurlock 2010). Seorang single mother berperan ganda sebagai seorang ibu sekaligus seorang ayah bagi anak-anaknya. Hal itu tidaklah mudah, terutama terkait dengan komunikasi dan kesejahteraan keluarganya. Dengan begitu, perlu adanya manajemen sumberdaya keluarga untuk memaksimalkan sumberdaya yang ada dalam keluarga untuk saling menguatkan dan membantu peran single mother dalam suatu keluarga.
Tantangan menjadi Single Mother
Single mother merupakan ibu sebagai orang tua tunggal yang menggantikan peran dari seorang ayah dalam berbagai aspek. Seperti mencari nafkah, menjadi kepala keluarga, mengurus rumah tangga dan anak-anak serta memenuhi kebutuhan keluarga lainnya. Menjadi seorang single mother bukanlah hal yang mudah. Banyaknya tekanan dan juga tuntutan membuat seorang single mother kesusahan dalam menjalankan perannya. Kehidupan keluarganya tentu saja berbeda dengan keluarga yang utuh dan memiliki pasangan. Tidak hanya sebatas itu, karena adanya perceraian dan keluarga menjadi tidak utuh, maka hal itu juga akan berpengaruh terhadap anak-anaknya (Dewi 2017).
Banyaknya beban yang ditanggung single mother dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan anak-anaknya. Misalnya pendudukan dan kebutuhan makan sehari-hari menuntut single mother untuk tidak kenal lelah mencari uang. Bentuk perencanaan ekonomi juga terlihat dari cara single mother menabung, menyisihkan sebagian pendapatannya sedikit demi sedikit yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya dan bisa juga digunakan untuk kebutuhan yang mendesak (Rahayu 2017).
Komunikasi Keluarga
Ketika peran dalam kehidupan keluarga lebih khusus orang tua diabaikan maka akan berpengaruh pada karakter anak. Oleh karena itu, orang tua bertanggung jawab atas proses pembentukan karakter anak, sehingga diharapkan selalu memberikan arahan, mengawasi dan membimbing perkembangan anak melalui interaksi yang dibangun dalam bentuk komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak dalam lingkungan keluarga. Setiap keluarga mempunyai pola-pola tersendiri dalam berkomunikasi dengan anak.
Kehidupan Sosial Ekonomi Single Mother
Dalam kehidupan bermasyarakat, perempuan cukup umur yang masih lajang, janda cerai dan perempuan yang mempunyai anak tanpa suami, memiliki status yang lebih rendah di dalam masyarakat. Strategi sosial yang dilakukan single mother dalam menjalankan perannya sebagai orangtua tunggal di dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagian besar single mother yang telah bercerai dan berpisah dari suaminya memilih untuk kembali tinggal bersama orangtua. Hal ini dilakukan single mother secara tidak langsung untuk menghindari gunjingan dan tekanan sosial dari masyarakat tentang statusnya sebagai janda cerai yang telah ditinggalkan oleh suaminya (Soemanto dan Haryono 2018). Selain itu, tinggal bersama orangtua memberikan kenyamanan dan memberikan perlindungan terhadap berbagai macam bentuk tekanan sosial di masyarakat. Mereka yang telah bercerai dari suami lebih memilih untuk tidak menjalin hubungan kembali dengan mantan suaminya. Pemberian pengertian kepada anak terhadap keadaan keluarga dilakukan sedikit demi sedikit, agar anak tersebut juga tahu dan mengerti akan keadaan keluarganya (Afina 2017).
Peran Single Mother
Seorang ibu tunggal memainkan peran penting dalam sebuah keluarga. Dia harus memikul tanggung jawab kedua orang tuanya, yang bisa jadi sangat berat. Ibu tunggal harus bekerja keras untuk menafkahi keluarga mereka secara finansial, menjaga anak-anak mereka tetap aman, memberikan dukungan dan bimbingan emosional, mendidik anak-anak mereka, dan menjadi teladan. Terlepas dari tantangan yang ada, ibu tunggal memiliki kesempatan untuk membekali anak-anak mereka dengan landasan kasih sayang, dukungan, dan bimbingan yang kuat. Mereka harus menjadi penyedia, pelindung, pengasuh, pendidik, dan teladan bagi anak-anaknya.