Ngopi (Ngobrolin Purwasari) sendiri merupakan sebutan untuk bincang-bincang santai atau ngobrol mengenai Desa Purwasari. Salah satu komoditas perikanan andalan Desa Purwasari adalah ikan nila merah. Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) bersama tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM PM) Service of Community IPB University melakukan diskusi bersama warga desa Purwasari terkait keberlanjutan pengembangan ikan nila sebelumnya.
Penerapan teknologi sex reversal yang dibawa pada PPK Ormawa sebelumnya nyatanya masih menemui kendala. Kurang optimalnya hasil produktivitas pembenihan menjadi momok permasalahan yang ada di desa tersebut. Untuk itu, PPK Ormawa Himakua 2023 membawa program smart farming melalui penerapan teknologi semi automatic incubator sebagai salah satu alternatif solusinya.
PPK Ormawa Himakua 2023 berasal dari multidisiplin ilmu yang diketuai oleh Surya Baskara dibawah bimbingan dosen departemen Budidaya Perairan IPB University, Bapak Wildan Nurussalam, S.Pi., M.Si.
"Segmentasi pembenihan menjadi salah satu fase kritis pada budidaya ikan, termasuk nila. aplikasi teknologi semi automatic incubator yang sebelumnya dilakukan saat pembelajaran di kampus terbukti dapat meningkatkan derajat tetas telur sebesar 95% dari pemijahan alami yang kurang lebih memiliki derajat tetas telur sebesar 81%." ujar Surya Baskara (24/06/23).
"Selain itu, kelompok tani Desa Purwasari belum ada yang mengetahui dan menerapkan teknologi tersebut. Hal tersebut tentu saja mendorong kami untuk berinovasi dan memperkenalkan teknologi yang ada kepada kelompok tani." pungkasnya (24/06/23).
Adanya kegiatan yang berkesinambungan dari PPK Ormawa Himakua 2022 sebelumnya terkait budidaya ikan nila monoseks kemudian dilanjutkan PPK Ormawa Himakua 2023 dengan smart farming tentu saja menghasilkan harapan besar untuk menjadikan Desa Purwasari sebagai desa sentra ikan nila.
Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari warga setempat, khususnya kepada Desa Purwasari. "Pemberdayaan SDM yang kurang menjadi salah satu kendala majunya desa ini. Kegiatan ini dapat menjadi peluang yang bagus bagi masyarakat yang nantinya dapat memberikan nilai tambah khususnya untuk menunjang kebutuhan pangan masyarakat Desa Purwasari" kata Bapak Yusup selaku kepala Desa Purwasari (24/06/23).
Kegiatan budidaya ikan nila yang tadinya berpusat di RW 01 kemudian diperluas ke RW 07. Hal tersebut menjadi langkah awal inisiasi terwujudnya Desa Purwasari sebagai desa sentra budidaya ikan nila.
Narahubung : Surya Baskara (081997820090)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H