Lihat ke Halaman Asli

Faried Rijalulhaq™

Just an ordinary person, but I'm Limited Edition...

Musik Sebagai Terapi Kesehatan

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jika anda seorang maniak pecinta music, mungkin Anda kerap bangun dari tidur dengan lagu yang mengalun dalam pikiran Anda. Lagu yang mengiringi Anda di setiap aktivitas harian Anda, menggelinding di kepala laiknya buah apel dalam tas makan siang Anda, membuat Anda berdendang dan bahkan mungkin sedikit berdansa selagi menyelesaikan pekerjaan Anda hari itu. Meskipun tidak semua orang memiliki selera music yang sama yang dapat ‘memompa’ semangat dalam hidup mereka, ide bahwa music dapat meningkatkan mood Anda dan menjadi semacam katalis bagi orang-orang merasa tidak bisa lepas dari music dalam kehidupan kesehariannya memiliki pengaruh yang sangat penting.

Menurut sebuah artikel di situs NPR yang mengulas sebuah buku “The Power of Music, penulis Elena Mannes "melihat begitu banyak potensi dalam kekuatan musik untuk mengubah otak dan mempengaruhi cara kerjanya. Dari perspektif itu, musik dapat menjadi apa saja mulai dari life-changer yang mengubah hidup bagi penderita stroke hingga terapi harian bagi mereka yang sedang mengalami hari-hari yang buruk. Suara nyanyian dan instrumen, apapun genrenya (R&B, Soul, Jazz,dll), memiliki efek recovery (penyembuhan) pada otak yang sakit pada saat dibutuhkan. Lagu-lagu yang digunakan untuk terapi mulai dari lagu-lagu slowhinggayang bergenre cepat atau potongan lagu-lagu klasik, asal pada akhirnya bisa menjadi melodi yang umum dan penempatan liriknya memicu kenangan dan perasaan yang berhubungan dengan pertumbuhan emosional. Pengenalan tentang suara, entah itu irama-irama natural dari detak jantung ataupun hentakan beat dari sebuah lagu RnB bisa dideteksi sedini mungkin sejak bayi dalam kandungan. Musik sudah mendarah daging dalam kehidupan kita bahkan sebelum kelahiran kita, yang memberikan validasi kuat untuk gagasan bahwa mendengarkan suara di sekitar kita adalah baik untuk kesehatan kita!

Meskipun buku ini sebagian besar terkait dengan pengaruh terapi musik pada pasien dengan penyakit serius, mereka yang setiap harinya diliputi masalahseputar cinta, keluarga, atau pekerjaan bisa memanfaatkan musik untuk meringankan beban pikiran dan sebagai aset restoratif dalam kehidupan mereka. Setelah seharian penuh merawat anak-anak atau duduk di sebuah ruangan kantor, mendengarkan lagu-lagu pop di radio atau menyalakan iPod Anda untuk lagu favorit Anda bisa menjadi salah satu terapi yang kerap membangun perasaan yang lebih positif.

Dari pengalaman pribadi, musik telah menjadi teman optimistis yangmenghiburdan mampu menetralisirsetiap emosi negatif yang muncul. Saya sendiri sangat suka dengan lagu-lagu RnB baik yang beat nya sedih maupun beat cepat yang nge-hip. Saat ingin melepaskan beban emosi (emotional release), musik yang berima sedih bisa menjadi mekanisme penanggulangan yang baik, namun harus juga ada beat-beat yang memicu aura positif untuk bangkit setelah itu. Itu semua juga tergantung pada apa yang Anda cari dari musik yang Anda dengarkan, seperti suasana hati yang berbeda membawa berbagai tingkat kebutuhan.

Musik adalah kekuatan dengan melodi dan sifat terapinya, kesehatan dapat ditingkatkan dengan menyelami irama dan lyrics dalam lagu kesayangan Anda. Karena kesehatan menjadi perhatian utama dalam proses penuaan, musik dapat memiliki kekuatan untuk mengangkat, merefresh, menambah gairah danmenginspirasi kehidupan Anda.

'Cause music's been my therapy, Taking the pain from all my anatomy ..."-





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline