Lihat ke Halaman Asli

Faried Rijalulhaq™

Just an ordinary person, but I'm Limited Edition...

Nightmare

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pukul 03.00 dinihari. Tiba tiba aku terbangun dari tidurku. Mimpi yang aneh dan menakutkan bagiku. Kenapa mimpi itu tidak bisa menceritakan adegan - adegan yang menarik sehingga aku bisa menikmatinya dengan mudah, dan seringkali aku bermimpi tapi tidak ada kelanjutan ending yang utuh. Ketika terbangun di tengah mimpi, kemudian tidur lagi dengan berharap untuk melanjutkan 'episode' yang terpotong, nyatanya selalu gagal tak membuahkan hasil.

Berawal dari lolongan anak anjing berbulu putih (atau serigala ya ? karena mimpinya nggak begitu jelas ) membuat aku terbirit-birit lari masuk ke dalam rumah. Aku memang takut sekali dengan yang namanya anjing ataupun rubah, meskipun itu hanya anak anjing. Dulu aku pernah main ke tempat temanku yang memiliki anak anjing berbulu putih, lucu dan bentuknya seperti boneka. Tetapi ketika marah, aku kaget sekali ternyata meskipun itu anak anjing yang bertubuh mungil, namun dia bisa menyalak begitu nyaring dan tak kalah lincah dengan harrier dewasa. Mungkin benar pernyataan Deng Xiaoping, tak masalah kucing hitam atau putih, yang penting bisa menangkap tikus. Dan temanku yang peranakan Jawa Cina pemilik anjing itu meyakini meskipun tubuh anjing itu kecil, yang penting bisa menyalak keras dan menakuti pencuri.

Berlanjut ke mimpi tadi, melihat sekumpulan anak anjing berbulu putih yang menyalak terus, aku jadi tidak berani keluar rumah, hanya bisa mengintip lewat balik jendela kaca. Tak lama kemudian, tiba - tiba aku melihat mobil - mobil terbang di areal persawahan belakang rumahku. Gila, keren, belum pernah aku melihat aksi mobil drifting dan jumping seperti aksi duo koboy Martin Lawrence dan Will Smith di film Bad Boys.  Tanpa sadar aku melompat keluar jendela melihat mobil-mobil beterbangan tersebut dan melupakan soal anjing tadi. Aku pun bingung, sejak kapan areal persawahan belakang rumahku jadi arena crosser, padahal untuk membuat gundukan - gundukan tanah yang tinggi itu tentunya tidak bisa dalam waktu sekejap mata.

Aku berlari ke Barat, memandang kagum setengah tidak percaya melihat mobil-mobil tersbut meluncur jauh seperti terbang, dan ketika memandang langit, tiba-tiba aku terbangun. Seiring dengan terbukanya mataku, aku melihat cahaya bulan utuh lewat jendela kaca yang terbuka tirainya. Hanya mimpi, dan akupun bergegas mengambil air wudhu untuk sholat tahajud.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline