Lihat ke Halaman Asli

Betah Susah

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyap ku nikmati hidup

Yang menerawang di kegelapan entah

Yang meraba di malam-malam yang kedap

Pelaku subur menelusuri jejak-jejak lelah

Pencuri waktu tetap tak lelah

Tetap tak goyah pada tawaruknya, betah

Menapaki jalur-jalur pikir

Menelusuri jeruji-jeruji dengkur

Dia tetap berada pada kisah

Di mulut-mulut yang tetap berusaha untuk basah

Dan hanya pada hati yang resah

Menyapa dan mendoa pada yang betah susah

Wahai Sang Pemilik kisah

Sejarahmu memucuk pada secercah

Cahaya di balik semak resah

Dan tetap Jalur cerita-Mu

Yang menyapa dan mendoa yang betah susah

Sinarilah yang betah susah

Hingga bersahaja di rumah mewah

Yang tiada banding dan kisah

Pada akhir dimana mulut tetap saja basah

Purbalingga, 8 Juni 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline