Lihat ke Halaman Asli

Saya Risih dengan EA

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya risih dengan erianto enas.

Bolehlah saya menulis demikian, walaupun saya belum banyak menulis di kompasiana. Tetapi sering kali saya membaca tulisan-tulisan di kompasiana.

Saya risih, tidak hanya dengan tulisannya, tapi juga dengan orangnya. Mengapa? karena sang penulis tidak tahu dimana dia harus menempatkan tulisannya. Entah apa yang dia kejar? komentar, debat, rating, pagerank atau apalah itu.

Yang pasti, saya resah melihatnya. mengapa? karena pembaca di kompasiana ini bukan hanya orang-orang yang suka berpikir seperti EA, yang paham dengan kalimat-kalimat dan istilah yang menurut saya memang berat. Dan yang pasti istilah-istilah itu bisa banyak arti yang bertolak belakang. Yang akhirnya bisa jadi salah paham bagi pembaca dan penulis.

Saya kadang juga paham ketika membaca apa yang dimaksud oleh EA dalam tulisannya, jika saya berpikir positif, maka hal positif yang saya dapat. Tapi bukan berarti itu dibenarkan, karena lagi-lagi tulisan itu seperti banyak arti. Yang menurut saya lebih banyak jeleknya. Karena seharusnya dia bisa menulisnya dengan kalimat-kalimat yang lebih sopan dan benar, itu jika memang yang dia maksud (juga dia inginkan) adalah tulisan yang diperuntukkan untuk diambil manfaatnya.

Tapi yang ada saat ini, sungguh mas, pak, bang, bung, sampeyan itu menulis di tempat umum, di tempat yang bukan hanya ada orang yang ingin belajar filsafat, bukan hanya ada orang yang ingin belajar agama dsb. Jangan bilang 'kalau tidak mau baca ya sudah jangan dibaca'. Kalo seperti itu mengapa jika dilihat dari judul-judul tulisan anda menunjukkan anda ingin agar semua orang membacanya.

Sudahlah, itu hak anda, tapi jangan lupa kewajiban. Anda boleh saja telanjang karena itu hak anda, tapi anda juga mempunyai kewajiban menjaga kesopanan kan?

Itu saja yang ingin saya sampaikan, sarankan, atau hanya sekedar pendapat.

-Ini hanya tulisan seseorang yang memang belum punya banyak pengalaman tentang menulis-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline