BANDUNG, itb.ac.id - Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang dikelilingi oleh pegunungan vulkanik serta terletak pada pertemuan langsung lempeng-lempeng tektonik. Kondisi inilah yang menyebabkan berbagai bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, banjir, dan tsunami sering kali terjadi di Indonesia. Menurut data dari United States Geological Survey (USGS), Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kerawanan gempa tertinggi di dunia. Oleh karena itu, usaha mitigasi bencana dinilai sangat perlu dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia.
Desakan kebutuhan akan adanya usaha mitigasi bencana ini semakin meningkat seiring dnegan jumlah populasi di Indonesia yang semakin meningkat. Peningkatan kepadatan penduduk ini semakin memicu timbulnya bencana seperti kecelakaan, tindak kriminalitas, dan sebagainya. Didasari oleh hal tersebut, empat mahasiswa ITB yang terdiri dari M. Sena Luphdika, Kurniawan Adhi Ramdani (Sistem dan Teknologi Informasi 2011), dan Akbar Juang Saputra (Teknik Informatika 2011) menciptakan sebuah aplikasi mitigasi bencana. Keempat mahasiswa ini tergabung dalam suatu tim yang bernama Meridian. "Aplikasi mitigasi bencana yang kami ciptakan ini diberi nama DARURAT!," jelas Sena.
Video DARURAT! mudik :
http://youtu.be/Hcs67HnW4Rk
DARURAT! merupakan sebuah aplikasi mitigasi bencana terintegrasi yang dapat digunakan pada berbagai macam kondisi darurat, seperti kebakaran, kecelakaan, bencana alam, dan lain-lain. "DARURAT! dapat digunakan pada saat kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun melalui smartphone," jelas Sena. Sistem terintegrasi yang dimiliki DARURAT! sangat memudahkan pengguna dalam menghadapi berbagai kondisi darurat. Aplikasi ini memiliki sistem terintegrasi dengan lembaga kepolisian, rumah sakit, pemadam kebakaran, Saluran Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Palang Merah Indonesia (PMI), dan tim SAR.
[caption id="attachment_316114" align="aligncenter" width="700" caption="Layanan Darurat yang Terintegrasi"][/caption]
"Ide aplikasi ini sebenarnya datang dari sistem call center 911 di Amerika," jelas Sena. Tim Meridian menggunakan software eclipse dan kemudian dihubungkan dengan device Android di smartphone. Sistem yang digunakan pada DARURAT! ini adalah Global Positioning System (GPS), sehingga posisi pengguna akan terdeteksi oleh sistem GPS ini, kemudian pengguna dapat memiih jenis layanan yang sedang dibutuhkan sesuai kedaan darurat yang sedang dialami. Setelah itu, pengguna akan diberikan daftar nomor telepon pihak terkait dengan posisi terdekat dengan pengguna melalui menu map&list.
Kemudahan yang ditawarkan oleh DARURAT! membuat aplikasi ini semakin menarik minat pengguna untuk mengaksesnya. "Masyarakat Indonesia biasanya enggan untuk menghafal banyak nomor telepon," jelas Sena. Dengan adanya DARURAT!, pengguna hanya perlu melakukan 2 kali tekan tombol di smartphone, kemudian pengguna langsung dapat menghubungi layanan terdekat yang sedang dibutuhkan. Selain menyediakan nomor telepon, DARURAT! juga mampu menunjukkan peta dan arah jalan untuk mencapai tempat yang diinginkan oleh pengguna.
[caption id="attachment_316115" align="aligncenter" width="700" caption="Peta dan Arah Jalan"]
[/caption]
Kemenangan DARURAT! pada Berbagai Kompetisi
DARURAT! telah menjuarai berbagai kompetisi yang pernah diikuti, diantaranya adalah Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), Inkubator Pusat Kreatif dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf), serta kompetisi pengembangan teknologi informasi dan komunikasi pendukung penanganan bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta 2014. Kategori yang diikuti Tim Meridian pada kompetisi BPBD DKI Jakarta adalah kategori Inovasi.
[caption id="attachment_316113" align="aligncenter" width="447" caption="Foto Bersama Plt Gubernur DKI Jakarta pada Penyerahan Hadiah"] [/caption]