Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Tasikmalaya

Seorang yang terus belajar dan ingin memajukan daerah di Indonesia

Si Gesit yang Benar-benar Gesit

Diperbarui: 8 Maret 2020   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Di tengah simpang siur informasi mengenai penyakit yang disebabkan oleh satu virus bernama Corona, atau COVID19, tentang penyebaran, pencegahan pun penanganannya di Indonesia, pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pada minggu ini mengumumkan skenario penanganan jika ada warga yang terduga terjangkit COVID19, sekalius melakukan sosialisasi mengenai virus yang bersangkutan.

Secara khusus, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto telah mengimbau warga supaya tetap tenang dan tidak panik menanggapi berita yang muncul di televisi maupun media siar lain. Kepanikan, ungkap Ade, hanya akan membuat masyarakat semakin bingung dan tidak bisa berpikir jernih, padahal Pemkab telah menyusun skenario sedemikian rupa untuk mencegah penyebaran COVID19 ke dalam wilayah Tasikmalaya, sekaligus prosedur jika nantinya ada warga yang merasa kurang sehat dan mengalami gejala-gejala yang mirip dengan sindrom COVID19

Salah satu layanan yang siap hadir untuk masyarakat Tasikmalaya adalah layanan Sigesit 119. Layanan ini bisa diakses seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis, terutama yang menemui gejala mirip COVID19, seperti demam tinggi, tenggorokan terasa sakit, nafas terasa berat dan batuk-batuk selama beberapa hari.

Sesuai nama layanan, warga yang merasa kurang enak badan, dengan disertai gejala di atas, bisa langsung menghubungi layanan tersebut atau klinik terdekat agar langsung dijemput di kediaman masing-masing. Armada yang siaga di layanan Sigesit, yakni 40 sepeda motor dan ambulans, serta tak kurang dari 300 tenaga medis yang siap melakukan penanganan. Selain itu, tindakan pencegahan juga diungkapkan oleh Bupati Ade, antara lain agar warga selalu menjaga kebersihan, terutama mencuci tangan dengan bersih dan jangan bersin atau batuk di dekat orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline