Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Priangan

Kabupaten Tasikmalaya

Saatnya Santri Mandiri dengan OPOP

Diperbarui: 11 Maret 2020   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: bandung.bisnis.com

Pesantren di Tasikmalaya jumlahnya barangkali telah mencapai ratusan hingga ribuah. Daerah ini baik kota dan kabupatennya terkenal dengan julukan daerah santri. Hampir di setiap desa yang ada di Tasikmalaya memiliki satu pesantren dan satu kyiai baik itu pesantren besar maupun pesntren kecil. Namun, bagi warga Tasikmalaya pesantren dan kyiai adalah yang paling banyak memberikan pengaruh bagi kehidupan mereka sehari-hari. Oleh sebab itu, merncang pembangunan ekonomi dengan menggerakkan pesantren sebagai basis pembangunan adalah langkah yang tepat.

Seperti yang digagas oleh Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto, santri dapat menjadi mandiri dalam naungan program Koperasi Pesantren Tasikmalaya (KOPETA) dan Pesantrenomic yang akan memfasilitasi para santri sebuah program pelatihan dan ppendampingan ekonomi kreatif. Targetnya tidak main-main, yaitu menjadikan pesantren sebagai poros utama pembangunan ekonomi umat di Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu, program sejenis dengan cakupan yang lebih besar telah digagas oleh Pemprov Jawa Barat yang bertajuk One Pesantren One Product. Karenanya, jika gagasan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten ini dipertemukan, maka tidak menutup kemungkinan impian besar H. Ade Sugianto untuk masyarakat Tasikmalaya akan terwujud.

Guna mewujudkan impian pembangunan ekonomi umat berbasis pondok pesantren tersebut, diperlukan partisipasi aktif dari santri dan pengurus pondok pesantren sendiri. Melalui program-program yang serius digarap oleh Pemkab Tasikmalaya, santri di Tasikmalaya dapat memulai ide-ide bisnis mereka untuk terealisasikan. Pelatihan dan pendampingan ekonomi kreatif akan terus diberikan, sehingga santri dapat menjadi individu yang mandiri dan siap mendampingi masyarakat dalam berkegiatan serupa.

Melalui gagasan koperasi pesantren dari pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan OPO dari pemerintah Provinsi Jawa Barat ini, Bupati H. Ade Sugianto mengajak seluruh santri di Tasikmalaya untuk saatnya melepaskan ketergantungan finansial dan mulai menghasilkan pendapatan sendiri melalui ekonomi kreatif. Karenanya, salah satu program kerja unggulan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ini akan menjadi program yang menguntungkan, baik bagi pertumbuhan ekonomi dan mengatasi krisis lapangan pekerjaan lantaran anak muda di Tasikmalaya akan menciptakan lapangan kerja mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline