Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Priangan

Kabupaten Tasikmalaya

Dukungan Kementrian Koperasi dan UMKM Menjadi Jarapan untuk SEP di Tasikmalaya

Diperbarui: 6 Maret 2020   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Poros Nusantara

Gagasan Serikat Ekonomi Pesantren di Tasikmalaya bahkan Jawa Barat telah menemui puncak kesepakatan bahwa pada November 2019 lalu, ratusan pondok pesantren berkumpul untuk mendeklarasikan kerjasama mereka dalam Serikat Ekonomi Pesantren.

Dilaksanakannya deklarasi Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) tersebut bertujuan untuk menunjukkan keseriusan pesantren-pesantren di Tasikmalaya dalam upaya mereka untuk menjadikan pesantren sebagai lokomotif utama dalam pengembangan ekonomi umat.

Pada deklarasi penting tersebut, Sekretaris Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Rully Indrawan, M.S.i. juga hadir di antara ratusan perwakilan pondok pesantren untuk turut memberikan dukungan penuh.

Dukungan dari Kementrian Koperasi dan UMKM sendiri memang diharapkan untuk mampu menjadi dorongan besar bagi pondok pesantren untuk semakin percaya diri bahwa mereka dapat menggerakkan perekonomian dan menjadi percontohan bagi masyarakat Tasikmalaya secara luas.

Deklarasi tersebut merupakan sebuah titik balik yang penting bagi pondok pesantren dan keseriusan mereka dalam upaya mengembangkan pondok pesantren sebagai basis dari pembangunan ekonomi umat, seperti program yang menjadi konsentrasi utama pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto melalui jargon berkhidmat untuk umat juga telah berkomitman untuk menjadikan agenda pembangunan ekonomi umat berbasis pondok pesantren menjadi salah satu program utama di Kabupaten Tasikmalaya.

Berdasarkan pernyataan dari Ketua Divisi Ekonomi Pesantren Idrisiyah, Ahmad Tazzaka Bonanza, bahwa Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) akan mampu menjadi rumah bersama bagi pesantren dalam rangka mencapai tujuan yang sama.

Ia menuturkan pada tim ayobandung.com (12/11/2019) , "Bayangkan ada 1.074 pesantren di Jabar yang ikut dalam program OPO dan memiliki sektor usaha yang berbeda. Ini harus disatukan dalam sebuah wadah agar menjadi kekuatan besar". 

Karenanya, kemauan yang besar dari penggerak ekonomi pesantren di akar rumput, dukungan dari tingkat pemerintahan pusat hingga kesanggupan penuh dari pemerintah kabupaten dapat menjadi kombinasi pamungkas terwujudnya agenda mulia pembangunan ekonomi umat ini di Kabupaten Tasikmalaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline