Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Priangan

Kabupaten Tasikmalaya

Gagasan Koperasi Pesantren Dapat Menjadi Solusi bagi Permasalahan Lapangan Kerja di Tasikmalaya

Diperbarui: 4 Maret 2020   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Asian Development Bank

Salah satu permasalahan yang mengakar di sektor ketenagakerjaan ialah tidak tersedianya cukup lapangan kerja bagi angkatan kerja usia produktif. Mereka yang merupakan pemudia lulusan SMA/SMK bahkan perguruan tinggi sama-sama mengeluhkan bahwa kesulitan yang mereka hadapi pada kehidupan pascasekolah dan pascakampus ialah mencari pekerjaan. Permasalahan ini pula yang terjadi di Tasikmalaya.

Keberadaan pabrik-pabrik di Tasikmalaya pun tidak menjamin bahwa seluruh angkatan kerja usia produktif akan mendapatkan jaminan langsung bekerja di sektor industri Tasikmalaya dan mendapatkan penghasilan yang baik. Oleh sebab itu, upaya-upaya lain yang solutif dalam menghadapi persoalan ketenagakerjaan khususnya dalam hal ketersediaan lapangan kerja manjadi penting.

Salah satu yang dapat diupayakan dan dapat menjadi langkah strategis ialah dengan menggalakkan semangat wirausaha dan mendorong tumbuhnya sektor ekonomi kreatif. Berkenaan dengan hal tersebut, Bupati Ade Sugianto berkeinginan untuk membawa arah pembangunan ekonomi tersebut berbasis di pesantren dengan tajuk pesantren sebagai pasis pembangunan ekonomi umat. 

Melalui program ekonomi kreatif dan kewirausahaan, pesantren-pesantren di Tasikmalaya akan memiliki usaha ekonomi kreatif mereka sendiri guna mendorong lulusan-lulusannya siap menghadapi dunia pascasekolah dan pascakuliah dengan tidak hanya bergantung pada ketersediaan lapangan kerja dari pabrik-pabrik di Tasikmalaya.

Langkah tersebut merupakan langkah taktis yang tidak hanya akan mengubah wajah pesantren yang hanya dikenal sebagai institusi pendidikan agama, melainkan pesantren juga akan dikenal sebagai inkunbator yang berkualitas bagi pemuda Tasikmalaya untuk tidak hanya memperdalam ilmu agama tetpai juga mampu berwirausaha.

Melalui gagasan pembangunan ekonomi umat berbasis pesantren ini, santri akan memiliki daya saing tinggi ketika saatnya nanti selesai mengenyam pendidikan harus bergabung dengan jajaran masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline