Lihat ke Halaman Asli

Kehidupan Medsos pada Remaja

Diperbarui: 6 November 2021   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Handphone merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat canggih, praktis dan mudah digunakan. Jaman sekarang aneh bila seseorang tidak mempunyai handphone. Karena di era sekarang ini lebih banyak menggunakan handphone. Dapat berkomunikasi dengan orang yang jaraknya jauh dari kita, atau sekedar mendapatkan informasi terkini.

Prosentase warga Indonesia yang menggunakan handphone adalah 89% dari data Kementerian Komunikasi dan Informasi. Dari sekian banyaknya orang yang menggunakan handphone, remaja dan anak-anak adalah pengguna handphone yang tertinggi. Dibandingkan dengan orang tua kita. Tidak jarang kita mengetahui anak-anak seusia 2-5 tahun sudah bermain handphone yang bahkan lebih canggih daripada kita, seusia remaja. 

Disini, peran orang tua sangat penting akan penggunakan handphone. Karena handphone adalah musuh terbesar di kehidupan anak-anak dan remaja. Bagaimana tidak, handphone dapat menyebabkan hal-hal yang fatal pada anak-anak dan remaja. 

Banyak dampak yang disebabkan oleh handphone terutama medsos. Sebagai contohnya adalah kecanduan. Kpopers adalah julukan para fans Korean music, boy/girl band, pecinta Drakor. Maraknya kpopers ini menjadikan para remaja mengikuti sebuah perkumpulan sesama kpopers melalui medsos (ig, WA) yaitu Rp atau role player. 

Role player ini dapat berdampak buruk, karena pergaulannya yang sangat bebas tidak ada batasan. Bagi remaja yang baru memulai rp pastinya sangat berantusias untuk melaksanakan task-task yang digunakan untuk masuk dunia rp. Hal ini dapat menyebabkan kecanduan karena didalam rp tersebut memerankan para member girl/boy band Korea. Seakan-akan mereka berakting sesuai karakter member-member itu. 

Yang kedua adalah Cyber Bullying. Cyber bullying ini adalah kegiatan mengintimidasi melalui medsos. Tidak jarang pula remaja-remaja di Indonesia mengalami hal tersebut. Ini disebabkan oleh pergaulan bebas secara virtual. Tidak memperhatikan batasan-batasan dalam bergaul, walaupun hanya melalui handphone. 

Masih banyak lagi dampak yang disebabkan oleh handphone, tentunya medsos. Di antaranya adalah anxiety, depresi, mengalami gangguan susah tidur, pornografi. Kita sebagai remaja yang umurnya sudah cukup untuk berfikir cerdas, tentunya dapat menjaga diri kita dari hal-hal yang tidak perlu dilakukan. Bermain boleh, tetapi tetap ingat batasannya. Lebih baik kita menggunakan medos untuk ambis dalam belajar ilmu atau agama. Agar handphone kita lebih berguna, tidak hanya untuk memuaskan diri kita. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline