Lihat ke Halaman Asli

Cahara Nusa Antara

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Nilai Kehidupan Bait Puisi Penyair Ko Hyeong Ryeol

Diperbarui: 19 Juni 2023   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikan adalah Pertapa, Kepustakaan Populer Gramedia

Judul Buku : Judul asli buku Pada Saat Merenung Hal-Hal yang Kuno. Judul terjemahan Ikan adalah Pertapa

Pengarang :  Pengarang asli Ko Hyeong Ryeol; Penerjemah Kim Young Soo & Nenden Lilis Aisyah

Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), Jakarta 

Tahun Terbit : 2023

Tebal : xxiii + 259 halaman

Ko Hyeong Ryeol, seorang penyair yang berasal dari Korea Selatan yang lahir di Sokcho, Provinsi Gangwon pada tanggal 8 November 1954. Beliau lahir setelah beresnya Perang Korea yang terjadi pada tahun 1950-1953. Beliau memulai debutnya sebagai penyair di dunia sastra melalui puisi "Chuangtzu" di majalah sastra Hyundaemoonhak.  

Beliau juga pernah menjabat menjadi pemimpin redaksi majalah Sipyeong. Ko menerbitkan buku puisinya yang pertama pada tahun 1985, dengan judul Perkebunan Semangka Puncak Daechong. Berkat karya-karyanya tersebut, beliau mendapatkan penghargaan Bae Seok Prize for Literature (2006), Republic of Korea Culture and Arts Award (2006), dan masih banyak lagi. Diungkapkan oleh  Digital Library of Korean Literature bahwa Ko adalah penyair dengan nada "istimewa". 

Bahasa puisi yang beliau gunakan membawa nada hentian, seperti gumaman solilokui atau seperti sebuah percakapan yang sulit untuk dimulai (Digitial Library of Korean Literature, 2023). Beliau sering menggambarkan dunia dengan penuh duka cita dan penderitaan, tetapi puisinya juga menyampaikan pesan kehidupan penuh kasih sayang dan pengertian. Dan karyanya yang paling baru terbit pada tahun 2020 dengan judul Pada Saat Merenung Hal-Hal yang Kuno yang juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Pada antologi Ikan adalah Pertapa ini, terdapat 60 puisi yang kecenderungan memiliki tema kehidupan. Puisi-Puisi dalam buku antologi ini juga merupakan puisi dwi bahasa, yaitu yang pada mulanya berbahasa Korea kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tema kehidupan ini digambarkan melalui objek-objek alam dan mahluk hidup seperti, rumput, ikan, ombak, awan, kucing, dan sebagainya. Pemikirannya mengenai kehidupan dapat dilihat melalui puisi "Anak di Rumah Itu",

Apa kesalahan/anak kami//

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline