Lihat ke Halaman Asli

Kemegahan dalam Kesederhanaan, Kekayaan dalam Kemiskinan

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13254414011277397551

Makna Natal Di Tahun Yang Baru dan Tahun – Tahun Selanjutnya

Lukas 2 : 6 – 7

Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan

Setelah semalam – malaman berdiskusi dengan Stanley Jones (misionaris Amerika yang melayani di India), Mahatma Gandhi memutuskan untuk hidup dengan meneladani sikap hidup YESUS. Pagi – pagi benar ia meninggalkan rumahnya, dengan mamakai pakaian yang sama seperti rakyat jelata di India. Ia mengetuk setiap pintu rumah orang – orang miskin, menolong dan memberi perhatian pada mereka. Ia mempraktekkan apa itu kasih yang sebenarnya, yang ia teladani dari sikap hidup YESUS di dunia.

Gandhi adalah seorang hindu yang sangat respek terhadap ajaran KRISTUS. He is a big fan of JESUS. Namun terlebih dari itu, apa yang membuatnya sangat dicintai dan dikenang bangsanya adalah IA menyatakan dan mempraktekkan ajaran YESUS yang IA banggakan itu dalam hidupnya sehari – hari. IA mengatakan “I like your CHRIST, I do not like your Christians. Your Christians are so unlike your CHRIST.”

Pesannya pada semua misionaris dan orang kristen “hiduplah seperti YESUS, praktekkan ajaran YESUS dalam hidup beragama tanpa menambah atau mengurangi ajaranNYA, utamakan cinta dan kasih, dan jadikan kasih sebagai kekuatan dalam bekerja, bukankah kasih adalah yang utama dalam kekristenan? Belajarlah memaham ajaran agama orang lain, agar anda lebih simpatik bergaul dengan orang lain. “

Ketika YESUS memilih Yusuf menjadi ayah NYA di dunia. IA memilih seorang tukang kayu yangmiskin, dan bukan raja atau presiden yang kaya raya. Ketika IA memilih ibu NYAdi dunia, IA memilih Maria, seorang hamba/pembantu harian(orang jawa menyebutnya poco-an) dan bukan seorang putri raja atau bangsawan. ALLAH melakukannya, sebagai tanda betapa IA ingin menyatakan pada dunia bahwa untuk orang - orang miskin dan orang – orang paling hina lah IA datang ke dunia ini, dan kitalah orang – orang miskin dan hina itu.Ketika kita merayakan natal dalam kesederhanaan, kita telah merayakan natal dalam keluarga kecil KRISTUS, bersama Yusuf si tukang kayu dan Maria sang pembantu poco-an. Apakah kita telah merayakan natal dengan kasih yang nyata terhadap orang – orang miskin? Atau kita terlalu sibuk memikirkan baju apa yang akan dipakai ke gereja pada malam natal, makanan apa yang kita siapkan untuk hari natal, atau berapa banyak uang yang kita habiskan untuk persiapan natal?

YESUS memilih lahir dalam palungan, tempat menaruh makanan ternak dan biasanya terbuat dari batu atau kayu. Kelahiran NYA dalam palunganini, simbol betapa sulit dan kerasnya hidup manusia, dan YESUS sang RAJA kekal itu, dengan tulus, tabah dan berani, telah mengalami keras dan sulitnya hidup manusia. IA dapat saja memilih suatu pekerjaan yang terhormat, yang menghasilkan kekayaan berlimpah sebagai profesinya di dunia. Tapi IA memilih menjadi tukang kayu. Suatu jenis perkerjaan kasar, pekerjaan orang kelas rendahan dan tidak dipandang orang pada jaman NYA, bahkan saat ini. Pekerjaan yang hasilnya hanya cukup untuk hidup sehari – hari, bahkan mungkin kurang.

30 tahun YESUS bekerja sebagai tukang kayu, sekalipun IA tidak pernah mengeluh.IA memilih menjadi tukang kayu dan bukan menjadi tuan tanah, pengusaha, atau penguasa, karena ALLAH ingin hadir ditengah – tengah penderitaan manusia, ditengah  orang – orang kecil, kaum marhaenis, orang – orang yang dipandang sebelah mata oleh dunia. ALLAH kita yang Agung itu, tahu dan mengerti kerasnya hidup dan penderitaan manusia, karena IA pernah mengalaminya. Sepanjang hidupNYA di dunia, IA menjadi bagian kaum terhina.

IA yang senantiasa diagungkan dimuliakan dipuji dan disembah oleh semua makhluk, sanggup hidup di dunia ini dalam kemelaratan. Apakah natal yang telah kita lalui, sudah kita rayakan dalam kesederhanaan dan ucapan syukur? Atau kita terlalu malu merayakan natal yang sederhana di gereja, tanpa menghabiskan dana beratus juta bahkan milyaran? Sungguh ironis, jika membandingkan YESUS, penguasa alam semesta, yang kekayaan NYA tak terhitung itu, memilih lahir diantara orang – orang terbuang (para gembala), ributnya suara ternak dan bau busuk kotoran ternak. Bukan di convention hall atau function room hotel bintang lima.

Ketika IA lahir di dunia, begitu miskinnya Yusuf dan Maria, sehingga hanya dapat membungkus bayi YESUS dengan kain lampin. Kain lampin adalah kain lap yang berlumuran lemak yang sangat kotor dan bau. Namun untuk itulah TUHAN hadir di dunia ini. Dunia yang kotor dan berbau busuk. Bau kemiskinan dan dosa manusia. IA lahir terbungkus kain lampin untuk menunjukkan kepada kita bahwa dimata makhluk sorgawi, manusia adalah makhluk yang sangat miskin, hina dan tidak berarti. Manusia bagaikan kain lampin yang kotor dan bau. Sadarkah kita betapa miskinnya kita? Sungguh ironis orang yang sombong dan congkak, yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain.

Ayub mengingatkan kita: " Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjangjuga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"(Ayub 1:21). Tanpa membawa satu barang pun kita lahir di dunia, dan ketika mati tak satupun harta kita bawa. Betapa miskinnya manusia. Siapakah kita sehingga kita dapat bermegah karena kekayaan kita di dunia? Dunia yang semu dan sia – sia ini.

Para bapak Revolusioner bangsa kita pernah mencetuskan cita – cita sejati bangsa dan negara ini. Bung Karno pernah berkata “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……”. Bapak Co-founder bangsa kita Bung Hatta pun pernah berkata “Kami ingin membangun dunia di mana seharusnya setiap orang merasa bahagia.Sayangnya sejarah bersaksi, belum satupun para pemimpin bangsa ini  yang dapat mewujudkan cita – cita para tokoh revolusioner, pendiri negara kita.

Natal adalah bukti nyata, bahwa Sang RAJA AGUNG, tanpa ragu meninggalkan segala kemewahaan dan kemegahan surgawi, agar kita boleh bermegah dalam kehinaan sebagai orang berdosa, dan kaya dalam kemiskinan kita. Agar melalui kemiskinan dan kesederhanaan kelahirannya, kita belajar untuk mejadi Kasih ditengah dunia yang miskin ini. Memberi makan orang yang kelaparan, mengobati orang yang sakit, memberi tumpangan pada orang asing. Ada kasih dalam kata – kata, sikap, dan perbuatan terhadap orang lain. Sehingga ketika kita hadir ada damai sejahtera dan sukacita bagi orang lain. Itulah Iman Injili, agar hidup kita membuat setiap orang merasa bahagia.

Melalui kelahiran NYA di dunia, ALLAH menyatakan siapa diri NYA. IA ALLAH yang KuasaNYA tak terkendalikan oleh apapun atau siapapun. IA mampu menjadi manusia yang tidak berdosa. IA adalah PEMIMPIN yang melepaskan baju kebesaranNYA, jas, baju safari, atau apa saja yang dimata dunia layak dikenakan pemimpin. IA menggantinya dengan pakaian rakyat jelata yang kotor dan usang. Lihatlah!! ALLAH kita adalah PEMIMPIN yang Revolusioner. ALLAH merupakan asal dan pencipta Revolusi!

Saya akan membuktikan kepada anda siapa ALLAH penguasa alam semesta ini, dalam sudut pandang ilmu pengetahuan. Bagi saya, ilmu pengetahuan sesungguhnya semakin membuktikan tak terjangkau dan tak tersembunyi kuasa ALLAH. ALLAH berfirman dalam Yesaya 40:25-26: “Dengan siapa hendak kamu samakan AKU, seakan – akan AKU seperti dia? Firman yang MAHA KUDUS. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab IA MAHA KUASA dan MAHA KUAT.” Mari melihat gambar – gambar berikut:

Pada Fig.1. Kita melihat bahwa Bumi lebih besar dibandingkan planet Venus, Mars, Merkurius, dan Pluto.

[caption id="attachment_153226" align="aligncenter" width="300" caption="Fig.1. Planet Bumi, Venus, Mars, Merkurius, dan Pluto"][/caption]

Pada Fig.2. Kita melihat betapa kecilnya bumi kita dibanding Uranus, Neptunus, Jupiter dan Saturnus.

[caption id="attachment_153227" align="aligncenter" width="754" caption="Fig.2. Bumi Dibandingkan Planet Neptunus, Uranus, Saturnus dan Jupiter"]

1325441597842574601

[/caption]

Lalu Fig.3. Menunjukkan Matahari kita yang sangat besar, sehingga bumi nampak seperti bintik hitam kecil.

[caption id="attachment_153228" align="aligncenter" width="756" caption="Fig.3. Bintang Kita (Matahari) Dibandingkan Dengan Bumi dan Planet - Planet Di Tata Surya Kita"]

13254419181100651770

[/caption]

Fig.4. Bintang kita (Matahari) dibandingkan dengan Bintang Sirius, Pollux, dan Arcturus bagaikan kelereng di antara bola tennis, bola sepak, dan bola basket. Jupiter yang sebelumnya nampak sangat besar sekarang bagaikan titik. Dalam skala ini, bumi sudah tidak tampak.

[caption id="attachment_153229" align="aligncenter" width="782" caption="Fig.4. Bintang Kita (Matahari) Dibandingkan Dengan Bintang Sirius, Pollux, dan Arcturus"]

13254421002095539239

[/caption]

Fig.5. Sekarang Matahari kita tampak bagaikan bintik putih dibandingkan Antares (Bintang berada pada posisi ke 15 paling terang di angkasa, dengan jarak lebih dari 1000 tahun cahaya.

[caption id="attachment_153230" align="aligncenter" width="782" caption="Fig.5. Bintang Antares Dibandingkan Dengan Bintang Kita, Bintang Sirius, Pollux, dan Arcturus"]

13254422121437029509

[/caption]

Fig.6. Lihatlah bumi dimana kita tinggal bagaikan debu di galaksi kita, galaksi bimasakti (milkyway galaxy). Ada 50 milyar planet di galaksi kita dan bumi hanyalah titik tidak jelas, insignificant di ujung galaksi ini.

[caption id="attachment_153231" align="aligncenter" width="480" caption="Fig.6. Galaksi Kita, Bimasakti Rumah Planet Bumi"]

1325442469727577834

[/caption]

Fig.7. Ada milyaran galaksi di alam semesta ini, dan di tahun 2009 CBS News melaporkan bahwa Abell 1835 IR1916, adalah galaksi terjauh dari bumi, jaraknya 13.23 milyar tahun cahaya dari bumi.

[caption id="attachment_153232" align="aligncenter" width="470" caption="Fig.7. Milyaran Galaksi Di Alam Semesta"]

13254426061447620640

[/caption] Baik, mari kita hitung dan simpulkan!

Cahaya memiliki kecepatan 300.000 km per detik.

1 tahun cahaya = 9.439.922.663.424.000.000 km per tahun.

Jarak bintang Antares dan bintang kita (Matahari) adalah 1000 tahun cahaya, sama dengan 9.439.922.663.424.000.000.000 km è 9.439.922.663.424.000.000  x 1000.

Jarak Galaksi Abell 1835 IR1916 adalah 13.230.000.000 tahun cahaya, sama dengan 124.890.176.837.099.520 000.000.000.000.000 km.

Sungguh jarak yang sangat sangat jauh. Padahal alam semesta lebih luas dan lebih besar dari jarak itu. Bayangkan betapa luasnya alam semesta ini. Alam semesta yang sejak awal dibentuk oleh tangan ALLAH sendiri.

Siapakah manusia sehingga ia dapat menyombongkan diri dengan segala kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya? Apakah Budi Hartono, pemilik Djarum, orang terkaya di Indonesia, layak menyombongkan diri? Atau bahkan Carlos Slim Helu, pemikik Telmex, orang terkaya di dunia? Atau para penguasa dunia? Para Jendral, Presiden, Perdana Mentri, Anggota Kongres, Anggota DPR? Layakkah mereka menyombongkan diri? Sebut dimana kedudukan mereka di alam semesta yang tidak terbatas luasnya ini? Betapa bodohnya mereka, anda, dan saya jika menganggap orang – orang ini dapat mengendalikan dunia. Firman TUHAN pada Ayub: “Dimanakah engkau ketika AKU meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian” (Bahasa Indonesia Sehari – hari: “Sudah adakah engkau ketika bumi KUjadikan? Jika memang luas pengetahuanmu, beritahukan!”). (Ayub 38:4).

Bagi TUHAN orang – orang terkaya di dunia, para penguasa, sama miskinnya dengan semua orang di bumi. Semua manusia miskin dan tidak ada artinya. Manusia seperti debu, abu yang begitu mudah lenyap saat dihembus angin. Apa itu debu? Kotoran yang tidak berguna, yang tidak kita sukai, yang selalu kita buang/tepis/lap. Itulah manusia. Namun Raja Daud berkata “ Seperti bapa sayang kepada anak – anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang – orang yang takut akan DIA. Sebab DIA sendiri tahu apa kita, DIA ingat, bahwa kita ini debu.” (Maz 103:14).

Ada 50 milyar planet di galaksi kita. Dari 50 milyar itu ada 500 juta planet yang dapat menunjang kehidupan. Dan ada milyaran galaksi di alam semesta ini. Tak terhitung jumlah planet yang dapat menunjang kehidupan. Banyak Planet yang jauuuhhh lebih besar dari Bumi. Banyak Planet yang lebih kaya dan yang lebih indah dari Planet Bumi. Namun TUHAN memilih Planet kita, Planet Bumi yang bagai debu tidak berarti di ujung galaksi bimasakti. ALLAH memilih Planet Bumi untuk memberikan PUTRA TUNGGAL NYA sebagai korban sembelihan yang tak bercacat, agar manusia layak untuk hidup. JESUS, Worthy is The Lamb. Masihkan kita ragu akan KASIHNYA?

Raja Daud kembali ingatkan kita: “Tidak dilakukan NYA kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas NYA kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia NYA atas orang – orang yang takut akan DIA; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan NYA dari pada kita pelanggaran kita(Maz 103:10-12). Sebutkan, seberapa tinggi langit? Tidak terhingga, di luar bumi adalah alam semesta yang sangat sangat sangat luas, melampaui logika manusia. Seluas itulah kasih TUHAN. Sejauh timur dari barat limpahan pengampunan dosa yang IA berikan. Sadarkan anda bahwa tidak ada kutub timur dan kutub barat? Sehingga tidak ada ujungnya dan tak ada habisnya pengampunan TUHAN pada manusia.

Semua masalah yang sedang anda hadapi saat ini, tidak ada artinya di mata TUHAN. IA mampu membentuk bintang Arcturus, atau bintang Antares yang luar biasa besarnya. Tangan NYA yang kuat itu membentuk dan mengangkat alam semesta yang tak terhingga luasnya ini. Ditangan NYA ia menggenggam seluruh cipataan NYA dijagat raya ini. JURUSELAMAT kita mengatakan “Marilah kepada KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat. AKU akan memberi kelegaan kepadamu.” (Mat 11:28). Tak ada masalah yang terlalu berat bagi TUHAN, karena tak ada yang mustahil bagi NYA.

Kiranya makna natalyang sejati, kelahiran dalam kesederhanaan, mengingatkan kita setiap hari ditahun yang baru, dan ditahun – tahun yang akan datang, bahwa ALLAH hadir sejak awal ia membentuk dunia ini. Rayakanlah kehadiran NYA yang sejak mula, dengan ucapan syukur. Mari hidup dengan sederhana, rendah hati, penuh kasih yang nyata terhadap sesama. Hadirkan rasa damai dan sukacita bagi orang lain kapanpun dan dimanapun kita berada. Sayangi our blue planet, Planet Bumi. Jaga dan pelihara, karena inilah satu – satunya rumah kita, tempat dimana TUHAN pernah hidup menjadi manusia. SELAMAT NATAL 2011, dan SELAMAT MENJALANI TAHUN 2012. TUHAN memberkati.

-- Monica Knorralma --

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline