Kota Bandung dikenal dengan destinasi wisata, kuliner, dan perbelanjaan sejak dulu. Namun jika kita menelusuri pinggiran kota Bandung, masih banyak tempat wisata lain yang tidak kalah menarik ditambah dengan udaranya yang jauh lebih bersih dan lebih sejuk dibandingkan di Kota Bandung sendiri. Nah, salah satunya adalah Kawah Putih yang berada di Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Bandung Selatan atau yang lebih sering dikenal dengan Kawah Putih Ciwidey.
Kawasan wisata Kawah Putih buka setiap hari dari pukul 07.00 - 17.00 WIB. Tempat ini sendiri memang sudah cukup terkenal bagi mereka yang menyukai keindahan alam, namun sayangnya memang tidak banyak wisatawan yang dengan mudah bisa sampai di kawasan ini. Hal ini dikarenakan kawasan ini masih cukup jauh dari Kota Bandung dan tidak ada transportasi umum yang dapat digunakan untuk menuju Kawah Putih, selain tidak ada transportasi umum yang dapat digunakan, jalanan yang dilalui pun cukup menanjak, berbelok-belok, dan berbahaya, sehingga kemahiran dalam menyetir mobil ataupun motor diperlukan untuk keselamatan.
Sesampainya di daerah kawasan wisata Kawah Putih pengunjung perlu membayar tiket masuk. Ada beberapa pilihan jenis tiket masuk yang diberikan dengan harga yang cukup variatif, bagi pengunjung yang ingin membawa kendaraan mobil sampai ke atas, maka harus membayar Rp. 150.000 ditambah Rp. 35.000/ orang, jika ingin membawa kendaraan motor sampai ke atas, maka harus membayar Rp. 35.000 ditambah Rp. 35.000 / orang. Untuk rombongan atau yang tidak mau membawa mobilnya sampai atas akan disediakan kendaraan berupa angkot dengan biaya Rp. 25.000 untuk parkir di bawah, ditambah biaya masuk Rp. 35.000/ orang dan biaya angkot Rp. 15.000/ orang.
Memang Medan perjalanan yang dilalui setelah membeli tiket di awal cukup curam tanjakannya dan jika kendaraan pribadi anda tidak memadai, disarankan untuk menyewa angkot yang sudah disediakan saja. Setelah membeli tiket dan melanjutkan perjalanan yang cukup jauh, pengunjung akan tiba di halaman parkir yang dekat dengan pintu masuk berikutnya. Kemudian setelah meng-scan tiket yang sudah dibeli di awal tadi, pengunjung baru bisa masuk dengan menaiki tangga, berjalan, kemudian menurun tangga lagi untuk sampai di Kawah putihnya.
Udara disana memang cukup sejuk, namun bau belerang yang paparkan dari danau tersebut juga cukup tajam sehingga tidak banyak pengunjung yang berlama-lama disana. Pasir putih dan warna danau yang unik sangat memanjakan mata, ditambah jika ada kabut akan lebih indah lagi. Memang pasir yang bisa diinjak tidak terlalu banyak, namun karena tidak terlalu banyak pengunjung jadi hanya terlihat padat saja, dan masih bisa mengambil foto untuk kenang-kenangan. Jangan khawatir jika kalian tidak punya HP yang kualitas kameranya kurang bagus, karena disana banyak orang lokal yang akan menawar jasa foto dengan kamera profesional yang hasilnya akan dikirim melalui email dengan harga Rp. 10.000/ foto. Sebenarnya selain keindahan tersebut tidak ada hal menarik lain yang ada di kawasan ini ditambah bau belerang yang tajam dan tidak baik untuk kesehatan, maka dari itu banyak pengunjung yang hanya foto-foto lalu langsung keluar dari kawasan ini.
Tidak jauh dari kawasan wisata Kawah Putih terdapat cafe yang cukup unik dan bisa dijadikan tempat singgah atau istirahat sejenak, namanya Warung Kopi Gunung. Tempat yang unik dan berada di antara pepohonan menjadi daya tariknya sendiri. Dengan menyajikan berbagai menu khas bandung seperti siomay, cireng, cilok, hingga selak yang sangat enak.
Sayangnya di daerah rancabali tidak banyak tempat penginapan yang seperti hotel pada umumnya, kebanyakan tempat penginapan menggunakan tenda sebagai kamar dan sleeping bag sebagai alas tidur. Namun tidak perlu khawatir jika kalian tidak terbiasa untuk tidur ditempat seperti itu karena masih ada beberapa tempat penginapan yang menyediakan rumah panggung yang disertai kolam air panas pribadi walaupun tempatnya cukup jauh dari kawasan wisata Kawah Putih. Nama tempatnya adalah Penginapan Dusun Strawbery Walini.