Lihat ke Halaman Asli

Analgin Ginting

Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Muham Sembiring Pencipta Lagu BROMPIT TUA Sudah Tutup Usia

Diperbarui: 10 Juni 2023   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Photo Dokumen Pribadi 

Siapa yang tidak tahu lagu Brompit Tua ? Sebuah lagu lama, yang tetap enak di dengar sampai saat ini. Brompit dari istilahnya pun segera diketahui tahun berapa lagu ini diciptakan. Brompit adalah nama sejenis sepeda motor yang sangat popular si Sumatra Utara pada sekitar tahun 1970 an (saya tidak tahu persis si daerah yang lain) yang sangat marak dan menjadi kenderaan pribadi maupun sebagian dimodifikasi menjadi becak mesin di Siantar dan kota kota lain.

Diinspirasi dari Brompit ini mengalirlah sebuah lagu dengan nada yang sangat ceria, dan syair yang sedikit nakal mengkritik dan tetap menegaskan bahwa laki laki selalu lebih pintar dari perempuan. Memang benar ? hahahahha.

"dayaken brompit ndu ena, bereken bangku senna" Jualah Brompit mu itu dik, lalu berikan padaku uangnya.

"adina perlu kam singetken saja, ula pindo pindo" Jika kamu butuh uang, kataken kepada saya, tapi jangan minta uangmu.

Benar benar syair yang nakal menghibur dalam irama cepat, sehingga lagu ini tetap menjadi idola yang sering dipatamkan dalam acara acara keyboard atau gendang Karo.

Dari syair dan nada lagunya, kita bisa menebak siapa dan bagaimana karakter penciptanya. Pencipta lagu "Brompit Tua" yang menjadi master piece semua lagu ciptaan nya memang persis mempunyai karakter seperti syair lagu brompit tua ini. Penuh perhatian, dan mempunyai rasa iba, ceria, tukang kritik (sedikit metuda, hahahha) namun belakangan menjadi sangat religious.

Jika lagu Brompit Tua adalah lagu umum pop yang sangat popular di kalangan Suku Karo, maka lagu Yahwe adalah lagu rohani yang syairnya sangat menyentuh setiap orang yang mendengarkannya, terutama yang terbiasa mendengarkan lagu dengan mata terpejam.

Syair lagunya Sebagian besar diambil dari Masmur, dan dinyanyikan dengan irama yang sangat sangat penuh dengan pengakuan dan totalitas penyerahan,,,

Yahwe si pepayo aku, tandaindu aku itehndu aku kundul tah medem. Tuhan yang menetapkan aku, Engkau mengenal aku saat duduk atau saat tidur"

Pada bagian lain ...

Kuja banci aku lawes, maka aku la tunduk ayondu.  Kemana aku bisa pergi supaya tidak dilihat wajahMU.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline