Lihat ke Halaman Asli

Ini Nih yang Bikin Kelas Rame...

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

HAHAHAHAA.. HAHAHAHAHA..

Kelas siang ini ramai sekali, ada apa ya?

Oh ternyata hari ini kelasku sedang membahas tentang Gangguan Identitas dan Disfungsi Seksual. Pantas sekali ramai, karena topik ini adalah topik yang selalu hangat dan menghebohkan. Mari kita simak yuk, apa saja yang mereka bicarakan.

Perilaku seksual dapat dianggap abnormal jika hal tersebut bersifat self-defeating, menyimpang dari norma sosial, menyakiti orang lain, menyebabkan distress personal, atau mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara normal.

Identitas gender adalah bagaimana seseorang merasa bahwa ia adalah seorang pria atau wanita. Identitas secara normal didasarkan pada anatomi gender. Pada keadaan normal, identitas gender konsisten dengan anatomi gender. Namun, pada gangguan identitas gender terjadi konflik antara anatomi gender seseorang dengan identitas gendernya. Gangguan ini dapat berawal sejak masa kanak-kanak.

Sedikit saya mendengarkan pembicaraan di dalam kelas. Tiba saya teringat pada kejadian yang dialami oleh teman saya. Saat teman saya berjalan menuju kerumahnya, tiba-tiba ada seorang laki-laki di depannya dan laki-laki itu mengeluarkan (maaf: kemaluannya) sehingga membuat teman saya ketakutan dan berlari.

Setelah saya belajar psikologi, saya baru paham ternyata hal itu termasuk dalam gangguan identitas yang bernama Ekshibisionisme. Ekshibisionisme melibatkan dorongan kuat dan berulang untuk menunjukkan alat genital pada orang tak dikenal yang tidak menduganya, dengan tujuan agar korban terkejut, syok, atau terangsang secara seksual. Orang tersebut akan bermasturbasi sambil membayangkan bercinta. Semakin korban itu terkejut dan ketakutan, maka biasanya akan semakin merangsang pelaku. Sasaran korbannya hampir selalu wanita.

Orang yang didiagnosis mengidap Ekshibisionisme biasanyatidak tertarik pada kontak seksual dengan korban oleh karena itu biasanya tidak berbahaya. Namun, korban dapat merasa bahwa dirinya berasa dalam bahaya besar dan dapat mengalami trauma karena peristiwa itu.

Saran yang paling baik untuk korban adalah untuk tidak menunjukkan reaksi apa pun pada orang yang mengekspos dirinya seperti itu. Korban harus bersikap biasa saja jika memungkinkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline