Lihat ke Halaman Asli

Cerita Kakekku yang Tampan

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cerita kakekku…
Tentang kisahnya di masa muda…

Cucuku…
Kakekmu ini dulu sangat tampan…
Hingga banyak perawan…
Tak kuat menahan perasaan...
Untuk jatuh cinta hanya pada kakek seorang…

Cucuku…
Kakekmu ini dulu sangat tampan…
Saat berangkat haji diusia duapuluhan…
Diatas kapal kakek lambaikan tangan…
Pada wanita yang berjumlah puluhan…
Yang menangis karena harus ditinggalkan…

Cucuku…
Kakekmu ini dulu sangat tampan…
Namun tak pernah menyalahgunakan…
Apalagi mempermainkan…
Maka jangan heran…
Hanya ada satu perempuan…
Yang menjadi nenekmu sekarang…

Cucuku…
Kini kakek tak lagi tampan…
Hingga bercerminpun kakek tak tahan…
Rambut sudah penuh beruban…
Kulit berkerut dan tertatih bila berjalan…

Cucuku…
Kakek memang tak lagi tampan…
Tapi hati kakek semakin rupawan…
Berkat amal kebajikan yang telah dikerjakan…
Dengan tulus penuh keikhlasan...

Cucuku…
Kakek hanya mau berpesan…
Sebelum kakek kembali keharibaan…

Ingatlah selalu kepada Tuhan…
Sholat lima waktu jangan pernah kau tinggalkan…
Karena tanpa itu akan sia semua amalan…
Akan sirna iman yang telah tertanam…
Runtuh tak berbentuk jadi puing berserakan.

*sebuah puisi tentang kakek yang telah lama tiada, sekedar untuk mengenang pesan yang beliau tinggalkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline